Makalah MSDM
MOTIVASI DAN PRODUKTIFITAS KERJA
Di
susun
O
L
E
H
Kelas
: I. A
Nama
anggota
Reynaldi
Ibrahim NIM : 811414036
Fitriyanti
Katili NIM: 811414042
Nurain
Abdullah NIM: 811414015
Sri
Haryanti Umar NIM: 811414024
Yulan
daud NIM: 811414041

JURUSAN
KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS
ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS
NEGERI GORONTALO
NOVEMBER
2014
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah dan puji syukur penyusun
panjatkan ke hadirat Allah atas hidayah-Nya yang telah dianugerahkan kepada
penyusun sehingga makalah " Motivasi
dan Produktifitas Kerja " dalam memenuhi tugas Manajemen Sumber Daya Manusia dapat penyusun selesaikan dengan
tepat waktu. Dalam makalah ini membahas tentang ruang lingkup dari Motivasi
kerja dan Produktifitas Kerja.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
terutama dari dosen pengajar Bapak Dr.
Sunarto Kadir M.kes yang bersifat membangun selalu penyusun harapkan demi
kesempurnaan dari makalah ini.
Semoga makalah ini bisa berguna bagi
pembaca khususnya bagi penyusun sendiri. akhir kata, penyusun ucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan
makalah ini.
Gorontalo, 10 November 2014
Kelompok II
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR……………….………………………………… i
DAFTAR
ISI…………………………………………………….…….. ii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang…………………………………………….………... 1
B. Rumusan Masalah…….…………………….……………………......
1
C. Tujuan
Masalah………………………………………………..…...... 1
BAB
II PEMBAHASAN
A. Ruang Lingkup
Motivasi Kerja…..……………………………...….. 2
B. Ruang lingkup
Produktifitas Kerja…..……….……………………... 7
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan
…..……………………………………………………. 11
B. Saran……..………………………………….……………………...
11
DAFTAR PUSTAKA..…………………………………………..…...
12
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Dalam
dunia kerja, motivasi kerja sangat berpengaruh terhadap setiap individu didalam
dunia kerjanya. Motivasi memberikan dorongan kepada setiap orang agar dalam
bekerja sesuai dengan pekerjaannya dengan cara yang efektif dan efisiensi.
Dengan terciptanya motivasi kerja baik dari dalam diri setiap individu maupun
dari faktor eksternal, maka dalam duniia kerja tersebut akan tercipta
produktifitas kerja yang berkualitas.
Produktifitas
kerja adalah suatu hal yang selalu diperbincangkan didunia pekerjaan. Sebab,
dalam setiap instansti atau perusahaan tertentu pasti mempunyai tujuan untuk
memproduktifitaskan secara baik personalia maupun perusahaannya.
Untuk
itu dalam makalaha ini, kami membahas tentanga ruang lingkup yang ada didalam
motivasi dan produktiftas kerja.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa saja ruang lingkup dari Motivasi Kerja ?
2.
Apa saja ruang lingkup dari Produktifitas Kerja ?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui apa saja ruang lingkup dari Motivasi Kerja.
2.
Untuk mengetahui apa saja ruang lingkup dari Produktifitas Kerja.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Motivasi Kerja
1. Pengertian Motivasi Kerja
Motivasi berasal dari kata latin “movere” yang berarti
“dorongan atau daya penggerak”. Motivasi ini diberikan kepada manusia,
khususnya kepada para bawahan atau pengikut. Adapun kerja adalah sejumlah
aktivitas fisik dan mental untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan. Terkait dengan
hal tersebut, maka yang dimaksud dengan motivasi adalah mempersoalkan bagaimana
caranya mendorong gairah kerja bawahan, agar mereka mau bekerja keras dengan
memberikan semua kemampuan dan ketrampilannya untuk mewujudkan tujuan
organisasi. (Hasibuan, 2003).
Sementara menurut arti katanya, motivasi
atau motivation berarti motif, penimbulan motif atau hal yang menimbulkan
dorongan. Dalam kamus administrasi, Drs. The Liang Gie CS, memberikan perumusan
akan motivating atau pendorong kegiatan sebagai berikut: “pekerjaan yang
dilakukan oleh seorang manajer dalam memberikan insprasi, semangat dan dorongan
kepada orang lain, dalam hal ini karyawannya untuk mengambil tindakan-tindakan.
Pemberian dorongan ini bertujuan untuk menggiatkan orang-orang atau karyawan
agar mereka bersemangat dan dapat mencapai hasil sebagaimana dikehendaki dari
ornag-orang tersebut.
Di bawah ini tercantum beberapa definisi atau
pengertian motivasi kerja dari sejumlah penulis sebagai berikut:
a. George R. Terry
berpendapat “motivasi kerja adalah suatu keinginan dalam diri seseorang yang
mendorongnya untuk bertindak sesuatu”.
b. Dr. Sondan P. Siagian,
MPA berpendapat bahwa: “Motivasi kerja merupakan keseluruhan proses pemberian
motiv berkerja para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan
ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis.
c. Wahjosumadjo menyatakan,
“motivasi kerja merupakan suatu prsoses psikologis yang mencerminkan interaksi
antara sikap kebutuhan persepsi dan kepuasan yang terjadi pada diri seseorang
d. G. Terry mengemukakan
bahwa “Motivasi diartikan sebagai mengusahakan supaya seseorang dapat
menyelesaikan mempekerjaan dengan semangat karena ia ingin melaksanakannya”.
e.
M. Manullang memberikan pengertian motivasi
sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer memberikan inspirasi,
semangat dan dorongan kepada orang lain, dalam hal ini karyawan untuk mengambil
tindakan-tindakan. Pemberian dorongan ini bertujuan untuk menggiatkan
orang-orang karyawan agar mereka bersemangat dan dapat mencapai hasil
sebagaimana dikehendaki dari orang-orang tersebut.
2. Dasar-Dasar
Pokok Motivasi Kerja
Pada dasarnya motivasi
dapat mamacu karyawan untuk bekerja keras sehingga dapat mencapai tujuan
mereka. Hal ini akan meningkatkan produkitvitas kerja karyawan sehingga
berpengaruh pada pencapaian tujuan perusahaaan. Sumber motivasi ada tiga
faktor, yaitu:
a. Kemungkinana untuk
berkembang,
b. Jenis pekerjaan ,dan
c. Apakah mereka dapat
merasa bagga menjadi bagian dari perusahaan tempat mereka bekerja.
Di samping itu terdapat
beberapa aspek yang terpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan, yakni: rasa
aman dalam bekerja, mendapatkan gaji yang adil dan kompetitif. Lingkungan kerja
yang menyenangkan, penghargaan atas prestasi kerja dan perlakuan yang adil dari
manajemen. Dengan melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan, pekerjaan
yang menarik menantang, kelompok dan rekan-rekan kerja yang menyenangkan,
kejelasan akan standar keberhasilan, output yang diharapkan serta, bangga
terhadap pekerjaan dan perusahaan dapat menjadi faktor pemicu kerja karyawan.
Pada dasarnya proses
dapat digambarkan jika seseorang tidak puas akan mengakibatkan ketegangan, yang
pada akhirnya akan mencapai jalan atau tindakan untuk memenuhi dan terus
mencari kepuasan yang menurut ukurannya sendiri sudah sesuai dan harus
terpenuhi. Sebagai contohnya, beberapa karyawan secara regular menghabiskan
sebagian besar waktunya untuk berbicara atau mendiskusikan sesuatu di kantor,
yang sebenarnya hanya untk memuaskan kebutuhan sosialnya. Langkah ini sebagai
suat usaha yang bagus, namun tidak produktif dapat mewujudkan hasil kerja atau
target kerja.
3. Teori-Teori
Motivasi Kerja
a. Teori A. H. Maslow
Teori motivasi yang sangat terkenal adalah toeri
kebutuan yang dikemukakan oleh Abraham Maslow. Menurut Maslow bahwa pada setiap
diri manusia itu terdiri atas lima kebutuhan, yaitu: kebutuhan secara
fisiologis, rasa aman, social, penghargan dan aktualisasi diri.
1) Aktualisasi diri.
Kebutuhan untuk
menggunakan , skill, potensi, kebutuhan untuk berpendapat dengan mengemukakan
ide-ide, memberikan penilaian dan kritik terhadap Sesuatu
2) Penghargaan diri.
Kebutuhan akan harga
diri, kebutuhan dihormati dan dihargai orang lain
3) Kepemilikan sosial.
Kebutuhan merasa
memiliki, kebutuhan untuk diterima dalam kelompok, berafiliasi, berinteraksi
dan kebutuhan untuk mencintai dan dicintai
4) Rasa aman.
Kebutuhan rasa aman,
kebutuhan perlindungan dari ancaman, bahaya, pertentangan dan lingkungan hidup
5) Kebutuhan fisiologis.
Kebutuhan fisiologis,
kebutuhan makan, minum, perlindungan fisik, seksual, sebagai kebutuhan terendah
b.
Teori David Mc Clelland
David Mc Clelland direktur pusat penelitian
kepribadian di universitas Harvard menganalisis tentang tiga kebutuhan manusia
yang sangat penting di dalam organisasi tentang motivasi mereka. Mc Clelland
theory of needs memfokuskan kepada tiga hal, yaitu:
1) Kebutuhan dalam mencapai
kesuksesan (Need for a chievement); kemampuan untuk mencapai hubungan kepada
standar perusaahn yang telah ditentukan juga perjuangan karyawan untuk menuju
keberhasilan.
2) Kebutuhan dalam
kekuasaan/otoritas kerja (need for power), kebutuhan untuk membuat orang
berperilaku dalam keadaan yang wajar dan bijaksana dalam tugasnya
masing-masing.
3)
Kebutuhan untk berafiliasi (need for
affiliation); hasrat untuk bersahabat dan mengenal lebik dekat rekan kerja
dalam organisasi.
c. Toeri Douglas Mc Gregor
Dogles Mc Gregor mengajukan dua pandangan yang
berbeda tentang manusia negative dengan tanda X dan positif dengan tanda Y.
1) Teori X adalah teori
motivasi yang menyatakan bahwa orang-orang sesungguhnya tidak mau bekerjasama.
2)
Teoro Y adalah teori motivasi yang menyatakan
bahwa orang-orang sesungguhnya energik, berorientasi kepada perkembangan
motivasi diri sendri dan tertarik untuk menjadi produktif.
Perbedaan teori X dan teori Y.
Teori X
|
Teori Y
|
ü Orang-orang malas
ü Orang-orang kurang
berambisi dan tidak mengakui tanggung jawab
ü Orang-orang yang
berpusat pada dirinya.
ü Orang-orang tidak mau
berubah.
ü Orang-orang mudah
tertipu dan tidak telalu pintar.
|
ü Orang-orang energetik
ü Orang-orang ambisius
dan mencari tanggung jawab.
ü Orang-orang dapat
tidak mementingkan diri sendiri.
ü Orang-orang ingin
berkontribusi pada pertumbuhan dan mau berubah.
ü Orang-orang pintar.
|
4. Bentuk-Bentuk
Motivasi
Motivasi mempunya dua bentuk yaitu sebagai beriku:
a. Motivasi Positif
Motivasi positif merupakan proses untuk mempengaruhi orang
lain dengan cara memberikan penambahan tingkat kepuasan tertentu , misalanya
dengan memberikan promosi, memberikan insentif atau tambahan penghasilan,
menciptakan kondisi tempat kerja yang baik agar mereka merasa aman dalam
bekerja, dan sebagainya.
b. Motivasi Negatif
Motivasi negativ merupakan proses untuk mempengaruhi orang
lain dengan cara menakut-nakuti atau mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu secara terpaksa. Misalnya menakut-nakuti bawahan dengan memberikan
gambaran seolah-olah mereka akan kehilangan jabatan, diturunkan pangkat ,
dipotong gajinya dan sebagainya.
5. Sumber-Sumber
Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Kepuasan Kerja adalah perasaan senang/puas ka-rena pekerjaan
yang dilakukannya.Kepuasan kerja ini berkaitan dengan motivasi kerja.
Bagaimana hubungan antara kepuasan kerja dan kinerja ? Perbaikan kondisi kerja yang menaikkan peluasan pekerja cenderung meningkatkan produktivitas (kinerja). Tetapi hubungan itu tidak begitu kuat. ( korelasinya rata-rata hanya 0,14). Pekerjaan yang untuk mengerjakannya memerlukan pengetahuan dan keterampilan dirasa bernilai oleh yang mengerjakan, akan menghasilkan kepuasan. Sebaliknya jenis pekerjaan yang hanya memerlu-kan pengetahuan dan keterampilan yang dinilai rendah tidak akan menghasilkan kepuasan tetapi justru akan menghasilkan ketidak puasan.
Bagaimana hubungan antara kepuasan kerja dan kinerja ? Perbaikan kondisi kerja yang menaikkan peluasan pekerja cenderung meningkatkan produktivitas (kinerja). Tetapi hubungan itu tidak begitu kuat. ( korelasinya rata-rata hanya 0,14). Pekerjaan yang untuk mengerjakannya memerlukan pengetahuan dan keterampilan dirasa bernilai oleh yang mengerjakan, akan menghasilkan kepuasan. Sebaliknya jenis pekerjaan yang hanya memerlu-kan pengetahuan dan keterampilan yang dinilai rendah tidak akan menghasilkan kepuasan tetapi justru akan menghasilkan ketidak puasan.
Ketidak puasan kerja berakibat menurunnya motivasi kerja.
Sumber-sumber ketidak-puasan antara lain : Kebosanan, penugasan yang tidak
sesuai, adanya gangguan-gangguan selama kerja, kekurangan fasilitas kerja dan
lain sebagainya.
Sumber-sumber kepuasan kerja antara lain :
a. Mengetahui dirinya telah berhasil
dalam kerjanya
b. Merasa senang telah dapat menggunakan
pengetahuan/keterampilannya
c. Mendapatkan pengembangan
keterampilan pribadi secara mental dan fisik kegiatan itu sendiri
d. Perkawanan dan kebersamaan
e. Kesempatan mempengaruhi orang lain
f. Penghargaan (respect) dari orang
lain
g. Waktu untuk bepergian dan liburan
h. Keamanan dalam penghasilan dan
kedudukan;
B.
Produktifitas Kerja
1.
Pengertian Produktivitas Kerja
Produktivitas berasal dari kata “produktiv” artinya sesuatu
yang mengandung potensi untuk digali, sehingga produktivitas dapatlah dikatakan
sesuatu proses kegitan yang terstruktur guna menggali potensi yang ada dalam
sebuah komoditi/objek. Filosofi produktivitas sebenarnya dapat mengandung arti
keinginan dan usaha dari setiap manusia (individu atau kelompok) untuk selalu
meningkatkan mutu kehidupannya dan penghidupannya. Secara umum produktivitas
diartikan atau dirumuskan sebagai perbandingan antara keluaran (output) dengan
pemasukan (input), sedangkan menurut Ambar Teguh Sulistiani dan Rosidah
mengemukakan bahwa produktivitas adalah “Menyangkut masalah hasil akhir, yakni
seberapa besar hasil akhir yang diperoleh didalam proses produksi, dalam hal
ini adalah efisiensi dan efektivitas”. Sedangkan menurut Malayu S.P Hasibuan
produktivitas adalah : “Perbandingan antara output (hasil) dengan input
(masukan). Jika produktivitas naik ini hanya dimungkinkan oleh adanya
peningkatan efesiensi (waktu,bahan,tenaga) dan sistem kerja, teknik produksi
dan adanya peningkatan keterampilan dari tenaga kerjanya”.
Dari beberapa pendapat tersebut diatas sebenernya
produktivitas memiliki dua dimensi,
a. pertama efektivitas yang mengarah kepada
pencapaian untuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target yang berkaitan
dengan berkualitas, kuantitas, dan waktu.
b. Kedua yaitu efesiensi yang berkaitan
dengan upaya membandingakan input dengan realisasi penggunaanya atau bagaimana
pekerjaan tersebut dilaksanakan.
Efesiensi
merupakan suatu ukuran dalam membandingkan input direncanakan dengan input
sebenarnya. Apabila ternyata input yang sebenarnya digunakan semakin besar
penghematannya, maka tingkat efesiensi semakin tinggi. Sedangkan efektivitas
merupakan ukuran yang memberikan gambaran suatu target yang dicapai. Apabila
kedua tersebut dikaitkan satu dengan yang lainnya, maka terjadinya peningkatan
efektivitas tidak akan selalu menjamin meningkatnya efesiensi.
2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Untuk
mencapai produktivitas yang tinggi suatu perusahaan dalam proses produksi,
selain bahan baku dan tenaga kerja yang harus ada juga didukung oleh
faktor – faktor sebagai berikut :
a. Knowledge
b. Skill
c. Attitude
d. Tingkat penghasilan
e. Jaminan sosial
f. Tingkat sosial dan iklim kerja
h. Gizi dan kesehatan
i.
Hubungan individu
j.
Teknologi
k. Produksi
3. Cara
Meningkatkan produktivitas
Menurut
Hanafi, terdapat beberapa cara yang digunakan untuk meningkatkan produktivitas
yaitu:
a. Meningkatkan operasional: dapat
dilakukan dengan meningkatkan riset dan pengembangan, sehingga organisasi dapat
menghasilkan ide produk baru maupun metode - metode operasi yang lebih baik;
b. Meningkatkan keterlibatan karyawan,
dapat meningkatkan komitmen dan semangat kerja. Keterlibatan juga menjadi dasar
pengendalian kualitas kerja dari karyawan.
Balai
pengembangan produktivitas daerah, mengatakan ada enam faktor utama yang
menentukan produktivitas tenaga kerja, yaitu:
1) Sikap kerja.
2) Tingkat ketrampilan.
3) Hubungan antara tenaga kerja dan
pimpinan.
4) Manajemen produktivitas.
5) Efisiensi tenaga kerja.
6)
Kewiraswastaan.
4. Ciri –
ciri pegawai yang produktif
Ciri –
ciri pegawai yang produktif sebagai berikut;
a. Lebih dari memenuhi kualifikasi
pekerjaan; kualifikasi pekerjaan dianggap hal yang mendasar, karena
produktivitas tinggi tidak mungkin tanpa kualifikasi yang benar.
b. Bermotivasi tinggi; motivasi sebagai
faktor kritis, pegawai yang bermotivasi berada pada jalan produktivitas tinggi.
c. Mempunyai orientasi pekerjaan
positif; sikap seseorang terhadap tugasnya sangat mempengaruhi kinerjanya,
faktor positif dikatakan sebagai faktor utama produktivitas pegawai.
d. Dewasa; pegawai yang dewasa
memperlihatkan kinerja yang konsisten dan hanya memerlukan pengawasan minimal.
e. Dapat bergaul dengan efektif;
kemampuan untuk menetapkan hubungan antar pribadi yang positif adalah aset yang
sangat meningkatkan produktivitas.
5. Pengukuran Produktivitas Kerja
Pengukuran produktivitas kerja sebagai sarana untuk menganalisa dan mendorong efisiensi
produksi. Manfaat lain adalah untuk menentukan target dan kegunaan, praktisnya
sebagai standar dalam pembayaran upah karyawan. Untuk mengukur suatu
produktivitas dapat digunakan dua jenis ukuran jam kerja manusia yakni jam –
jam kerja yang harus dibayar dan jam–jam kerja yang harus dipergunakan untuk
bekerja.
Ada dua macam alat pengukuran produktivitas, yaitu :
a. Physical productivity, yaitu produktivitas secara
kuantitatif seperti ukuran (size),panjang, berat, banyaknya unit, waktu, dan
biaya tenaga kerja.
b. Value productivity, yaitu ukuran produktivitas dengan
menggunakan nilai uang yang
dinyatakan dalam rupiah, yen, dollar dan seterusnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Motivasi kerja artinya dorongan, bertujuan untuk
menggiatkan orang-orang atau karyawan agar mereka bersemangat dan dapat
mencapai hasil sebagaimana dikehendaki dari orang-orang tersebut terutama dalam
lingkungan pekerjaannya.
Produktivitas kerja adalah kemampuan karyawan dalam
berproduksi dibandingkan dengan input yang digunakan, seorang karyawan dapt
dikatakan produktif apabila mampu menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan
diharapkan dalam waktu yang singkat atau tepat.
B. Saran
Sebagai
seorang mahasiswa kesehatan masyarakat diharapkan agar dapat mempelajari dan
memahami pengetahuan tentang motivasi dan produktifitas kerja. Agar hal ini
dapat direalisasikan atau diimplementasikan pada saat didunia kerja nanti
terutama dalam profesi tenaga kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Swastha,Basu
& Sukatjo,Ibnu,2007, Pengantar Bisnis Modern, Liberty Yogyakarta:
Yogyakarta.
Jatmiko,RD,
2004, Pengantar Bisnis, UMM Pers 2004: Malang
Griffin,
Ricky W & Ebert,Ronald J (Penerjemah Prof.Wagino Ismangil), 1997,Bisnis,
Prenhalindo: Jakarta.
http://kisahku-elin.blogspot.com/2012/01/makalah-motivasi-kerja.html