Minggu, 20 September 2015

makalah management sumber daya manusia

Makalah MSDM

MOTIVASI DAN PRODUKTIFITAS KERJA
Di susun
O
L
E
H
Kelas : I. A
Nama anggota
Reynaldi Ibrahim        NIM : 811414036
Fitriyanti Katili           NIM: 811414042
Nurain Abdullah         NIM: 811414015
Sri Haryanti Umar       NIM: 811414024
Yulan daud                 NIM: 811414041
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
NOVEMBER 2014
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dan puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah atas hidayah-Nya yang telah dianugerahkan kepada penyusun sehingga makalah " Motivasi dan Produktifitas Kerja " dalam memenuhi tugas Manajemen Sumber Daya Manusia dapat penyusun selesaikan dengan tepat waktu. Dalam makalah ini membahas tentang ruang lingkup dari Motivasi kerja dan Produktifitas Kerja.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak terutama dari dosen pengajar Bapak Dr. Sunarto Kadir M.kes yang bersifat membangun selalu penyusun harapkan demi kesempurnaan dari makalah ini.
Semoga makalah ini bisa berguna bagi pembaca khususnya bagi penyusun sendiri. akhir kata, penyusun ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini.



Gorontalo, 10 November 2014


Kelompok II



DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………….………………………………… i
DAFTAR ISI…………………………………………………….…….. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………….………... 1
B. Rumusan Masalah…….…………………….……………………...... 1
C. Tujuan Masalah………………………………………………..…...... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Ruang Lingkup Motivasi Kerja…..……………………………...….. 2
B. Ruang lingkup Produktifitas Kerja…..……….……………………... 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan …..……………………………………………………. 11
B. Saran……..………………………………….……………………... 11
DAFTAR PUSTAKA..…………………………………………..…... 12










BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Dalam dunia kerja, motivasi kerja sangat berpengaruh terhadap setiap individu didalam dunia kerjanya. Motivasi memberikan dorongan kepada setiap orang agar dalam bekerja sesuai dengan pekerjaannya dengan cara yang efektif dan efisiensi. Dengan terciptanya motivasi kerja baik dari dalam diri setiap individu maupun dari faktor eksternal, maka dalam duniia kerja tersebut akan tercipta produktifitas kerja yang berkualitas.
Produktifitas kerja adalah suatu hal yang selalu diperbincangkan didunia pekerjaan. Sebab, dalam setiap instansti atau perusahaan tertentu pasti mempunyai tujuan untuk memproduktifitaskan secara baik personalia maupun perusahaannya.
Untuk itu dalam makalaha ini, kami membahas tentanga ruang lingkup yang ada didalam motivasi dan produktiftas kerja.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja ruang lingkup dari Motivasi Kerja ?
2. Apa saja ruang lingkup dari Produktifitas Kerja ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja ruang lingkup dari Motivasi Kerja.
2. Untuk mengetahui apa saja ruang lingkup dari Produktifitas Kerja.

BAB II
PEMBAHASAN

A.     Motivasi Kerja
1.      Pengertian Motivasi Kerja
Motivasi berasal dari kata latin “movere” yang berarti “dorongan atau daya penggerak”. Motivasi ini diberikan kepada manusia, khususnya kepada para bawahan atau pengikut. Adapun kerja adalah sejumlah aktivitas fisik dan mental untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan. Terkait dengan hal tersebut, maka yang dimaksud dengan motivasi adalah mempersoalkan bagaimana caranya mendorong gairah kerja bawahan, agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan ketrampilannya untuk mewujudkan tujuan organisasi. (Hasibuan, 2003).
Sementara menurut arti katanya, motivasi atau motivation berarti motif, penimbulan motif atau hal yang menimbulkan dorongan. Dalam kamus administrasi, Drs. The Liang Gie CS, memberikan perumusan akan motivating atau pendorong kegiatan sebagai berikut: “pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer dalam memberikan insprasi, semangat dan dorongan kepada orang lain, dalam hal ini karyawannya untuk mengambil tindakan-tindakan. Pemberian dorongan ini bertujuan untuk menggiatkan orang-orang atau karyawan agar mereka bersemangat dan dapat mencapai hasil sebagaimana dikehendaki dari ornag-orang tersebut.
Di bawah ini tercantum beberapa definisi atau pengertian motivasi kerja dari sejumlah penulis sebagai berikut:
a.       George R. Terry berpendapat “motivasi kerja adalah suatu keinginan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk bertindak sesuatu”.
b.      Dr. Sondan P. Siagian, MPA berpendapat bahwa: “Motivasi kerja merupakan keseluruhan proses pemberian motiv berkerja para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis.
c.       Wahjosumadjo menyatakan, “motivasi kerja merupakan suatu prsoses psikologis yang mencerminkan interaksi antara sikap kebutuhan persepsi dan kepuasan yang terjadi pada diri seseorang
d.      G. Terry mengemukakan bahwa “Motivasi diartikan sebagai mengusahakan supaya seseorang dapat menyelesaikan mempekerjaan dengan semangat karena ia ingin melaksanakannya”.
e.       M. Manullang memberikan pengertian motivasi sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer memberikan inspirasi, semangat dan dorongan kepada orang lain, dalam hal ini karyawan untuk mengambil tindakan-tindakan. Pemberian dorongan ini bertujuan untuk menggiatkan orang-orang karyawan agar mereka bersemangat dan dapat mencapai hasil sebagaimana dikehendaki dari orang-orang tersebut.

                                                                                           
2.      Dasar-Dasar Pokok Motivasi Kerja
Pada dasarnya motivasi dapat mamacu karyawan untuk bekerja keras sehingga dapat mencapai tujuan mereka. Hal ini akan meningkatkan produkitvitas kerja karyawan sehingga berpengaruh pada pencapaian tujuan perusahaaan. Sumber motivasi ada tiga faktor, yaitu:
a.       Kemungkinana untuk berkembang,
b.      Jenis pekerjaan ,dan
c.       Apakah mereka dapat merasa bagga menjadi bagian dari perusahaan tempat mereka bekerja.
Di samping itu terdapat beberapa aspek yang terpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan, yakni: rasa aman dalam bekerja, mendapatkan gaji yang adil dan kompetitif. Lingkungan kerja yang menyenangkan, penghargaan atas prestasi kerja dan perlakuan yang adil dari manajemen. Dengan melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan, pekerjaan yang menarik menantang, kelompok dan rekan-rekan kerja yang menyenangkan, kejelasan akan standar keberhasilan, output yang diharapkan serta, bangga terhadap pekerjaan dan perusahaan dapat menjadi faktor pemicu kerja karyawan.
Pada dasarnya proses dapat digambarkan jika seseorang tidak puas akan mengakibatkan ketegangan, yang pada akhirnya akan mencapai jalan atau tindakan untuk memenuhi dan terus mencari kepuasan yang menurut ukurannya sendiri sudah sesuai dan harus terpenuhi. Sebagai contohnya, beberapa karyawan secara regular menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berbicara atau mendiskusikan sesuatu di kantor, yang sebenarnya hanya untk memuaskan kebutuhan sosialnya. Langkah ini sebagai suat usaha yang bagus, namun tidak produktif dapat mewujudkan hasil kerja atau target kerja.

3.      Teori-Teori Motivasi Kerja
a.       Teori A. H. Maslow
Teori motivasi yang sangat terkenal adalah toeri kebutuan yang dikemukakan oleh Abraham Maslow. Menurut Maslow bahwa pada setiap diri manusia itu terdiri atas lima kebutuhan, yaitu: kebutuhan secara fisiologis, rasa aman, social, penghargan dan aktualisasi diri.
1)      Aktualisasi diri. Kebutuhan untuk menggunakan , skill, potensi, kebutuhan untuk berpendapat dengan mengemukakan ide-ide, memberikan penilaian dan kritik terhadap Sesuatu
2)      Penghargaan diri. Kebutuhan akan harga diri, kebutuhan dihormati dan dihargai orang lain
3)      Kepemilikan sosial. Kebutuhan merasa memiliki, kebutuhan untuk diterima dalam kelompok, berafiliasi, berinteraksi dan kebutuhan untuk mencintai dan dicintai
4)      Rasa aman. Kebutuhan rasa aman, kebutuhan perlindungan dari ancaman, bahaya, pertentangan dan lingkungan hidup
5)      Kebutuhan fisiologis. Kebutuhan fisiologis, kebutuhan makan, minum, perlindungan fisik, seksual, sebagai kebutuhan terendah
b.      Teori David Mc Clelland
David Mc Clelland direktur pusat penelitian kepribadian di universitas Harvard menganalisis tentang tiga kebutuhan manusia yang sangat penting di dalam organisasi tentang motivasi mereka. Mc Clelland theory of needs memfokuskan kepada tiga hal, yaitu:
1)      Kebutuhan dalam mencapai kesuksesan (Need for a chievement); kemampuan untuk mencapai hubungan kepada standar perusaahn yang telah ditentukan juga perjuangan karyawan untuk menuju keberhasilan.
2)      Kebutuhan dalam kekuasaan/otoritas kerja (need for power), kebutuhan untuk membuat orang berperilaku dalam keadaan yang wajar dan bijaksana dalam tugasnya masing-masing.
3)      Kebutuhan untk berafiliasi (need for affiliation); hasrat untuk bersahabat dan mengenal lebik dekat rekan kerja dalam organisasi.
c.       Toeri Douglas Mc Gregor
Dogles Mc Gregor mengajukan dua pandangan yang berbeda tentang manusia negative dengan tanda X dan positif dengan tanda Y.
1)      Teori X adalah teori motivasi yang menyatakan bahwa orang-orang sesungguhnya tidak mau bekerjasama.
2)      Teoro Y adalah teori motivasi yang menyatakan bahwa orang-orang sesungguhnya energik, berorientasi kepada perkembangan motivasi diri sendri dan tertarik untuk menjadi produktif.
Perbedaan teori X dan teori Y.
Teori X
Teori Y
ü  Orang-orang malas
ü  Orang-orang kurang berambisi dan tidak mengakui tanggung jawab
ü  Orang-orang yang berpusat pada dirinya.
ü  Orang-orang tidak mau berubah.
ü  Orang-orang mudah tertipu dan tidak telalu pintar.
ü  Orang-orang energetik
ü  Orang-orang ambisius dan mencari tanggung jawab.
ü  Orang-orang dapat tidak mementingkan diri sendiri.
ü  Orang-orang ingin berkontribusi pada pertumbuhan dan mau berubah.
ü  Orang-orang pintar.

4.      Bentuk-Bentuk Motivasi
Motivasi mempunya dua bentuk yaitu sebagai beriku:
a.       Motivasi Positif
Motivasi positif merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain dengan cara memberikan penambahan tingkat kepuasan tertentu , misalanya dengan memberikan promosi, memberikan insentif atau tambahan penghasilan, menciptakan kondisi tempat kerja yang baik agar mereka merasa aman dalam bekerja, dan sebagainya.
b.      Motivasi Negatif
Motivasi negativ merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain dengan cara menakut-nakuti atau mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu secara terpaksa. Misalnya menakut-nakuti bawahan dengan memberikan gambaran seolah-olah mereka akan kehilangan jabatan, diturunkan pangkat , dipotong gajinya dan sebagainya.

5.      Sumber-Sumber Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Kepuasan Kerja adalah perasaan senang/puas ka-rena pekerjaan yang dilakukannya.Kepuasan kerja ini berkaitan dengan motivasi kerja.
Bagaimana hubungan antara kepuasan kerja dan kinerja ? Perbaikan kondisi kerja yang menaikkan peluasan pekerja cenderung meningkatkan produktivitas (kinerja). Tetapi hubungan itu tidak begitu kuat. ( korelasinya rata-rata hanya 0,14). Pekerjaan yang untuk mengerjakannya memerlukan pengetahuan dan keterampilan dirasa bernilai oleh yang mengerjakan, akan menghasilkan kepuasan. Sebaliknya jenis pekerjaan yang hanya memerlu-kan pengetahuan dan keterampilan yang dinilai rendah tidak akan menghasilkan kepuasan tetapi justru akan menghasilkan ketidak puasan.
Ketidak puasan kerja berakibat menurunnya motivasi kerja. Sumber-sumber ketidak-puasan antara lain : Kebosanan, penugasan yang tidak sesuai, adanya gangguan-gangguan selama kerja, kekurangan fasilitas kerja dan lain sebagainya.
Sumber-sumber kepuasan kerja antara lain :
a.       Mengetahui dirinya telah berhasil dalam kerjanya
b.      Merasa senang telah dapat menggunakan pengetahuan/keterampilannya
c.       Mendapatkan pengembangan keterampilan pribadi secara mental dan fisik kegiatan itu sendiri
d.      Perkawanan dan kebersamaan
e.       Kesempatan mempengaruhi orang lain
f.       Penghargaan (respect) dari orang lain
g.      Waktu untuk bepergian dan liburan
h.      Keamanan dalam penghasilan dan kedudukan;


B. Produktifitas Kerja
1. Pengertian Produktivitas Kerja
Produktivitas berasal dari kata “produktiv” artinya sesuatu yang mengandung potensi untuk digali, sehingga produktivitas dapatlah dikatakan sesuatu proses kegitan yang terstruktur guna menggali potensi yang ada dalam sebuah komoditi/objek. Filosofi produktivitas sebenarnya dapat mengandung arti keinginan dan usaha dari setiap manusia (individu atau kelompok) untuk selalu meningkatkan mutu kehidupannya dan penghidupannya. Secara umum produktivitas diartikan atau dirumuskan sebagai perbandingan antara keluaran (output) dengan pemasukan (input), sedangkan menurut Ambar Teguh Sulistiani dan Rosidah mengemukakan bahwa produktivitas adalah “Menyangkut masalah hasil akhir, yakni seberapa besar hasil akhir yang diperoleh didalam proses produksi, dalam hal ini adalah efisiensi dan efektivitas”. Sedangkan menurut Malayu S.P Hasibuan produktivitas adalah : “Perbandingan antara output (hasil) dengan input (masukan). Jika produktivitas naik ini hanya dimungkinkan oleh adanya peningkatan efesiensi (waktu,bahan,tenaga) dan sistem kerja, teknik produksi dan adanya peningkatan keterampilan dari tenaga kerjanya”. 
Dari beberapa pendapat tersebut diatas sebenernya produktivitas memiliki dua dimensi,
a.       pertama efektivitas yang mengarah kepada pencapaian untuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan berkualitas, kuantitas, dan waktu.
b.      Kedua yaitu efesiensi yang berkaitan dengan upaya membandingakan input dengan realisasi penggunaanya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan.
Efesiensi merupakan suatu ukuran dalam membandingkan input direncanakan dengan input sebenarnya. Apabila ternyata input yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya, maka tingkat efesiensi semakin tinggi. Sedangkan efektivitas merupakan ukuran yang memberikan gambaran suatu target yang dicapai. Apabila kedua tersebut dikaitkan satu dengan yang lainnya, maka terjadinya peningkatan efektivitas tidak akan selalu menjamin meningkatnya efesiensi.

2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Untuk mencapai produktivitas yang tinggi suatu perusahaan dalam proses produksi, selain  bahan baku dan tenaga kerja yang harus ada juga didukung oleh faktor – faktor sebagai berikut :
a.       Knowledge
b.      Skill
c.       Attitude
d.      Tingkat penghasilan
e.       Jaminan sosial
f.       Tingkat sosial dan iklim kerja
g.      Motivasi
h.      Gizi dan kesehatan
i.        Hubungan individu
j.        Teknologi
k.      Produksi


3. Cara Meningkatkan produktivitas
Menurut Hanafi, terdapat beberapa cara yang digunakan untuk meningkatkan produktivitas yaitu:
a.       Meningkatkan operasional: dapat dilakukan dengan meningkatkan riset dan pengembangan, sehingga organisasi dapat menghasilkan ide produk baru maupun metode - metode operasi yang lebih baik;
b.      Meningkatkan keterlibatan karyawan, dapat meningkatkan komitmen dan semangat kerja. Keterlibatan juga menjadi dasar pengendalian kualitas kerja dari karyawan.
Balai pengembangan produktivitas daerah, mengatakan ada enam faktor utama yang menentukan produktivitas tenaga kerja, yaitu:
1)      Sikap kerja.
2)      Tingkat ketrampilan.
3)      Hubungan antara tenaga kerja dan pimpinan.
4)      Manajemen produktivitas.
5)      Efisiensi tenaga kerja.
6)      Kewiraswastaan. 

4. Ciri – ciri pegawai yang produktif
Ciri – ciri pegawai yang produktif sebagai berikut;
a.       Lebih dari memenuhi kualifikasi pekerjaan; kualifikasi pekerjaan dianggap hal yang mendasar, karena produktivitas tinggi tidak mungkin tanpa kualifikasi yang benar.
b.      Bermotivasi tinggi; motivasi sebagai faktor kritis, pegawai yang bermotivasi berada pada jalan produktivitas tinggi.
c.       Mempunyai orientasi pekerjaan positif; sikap seseorang terhadap tugasnya sangat mempengaruhi kinerjanya, faktor positif dikatakan sebagai faktor utama produktivitas pegawai.
d.      Dewasa; pegawai yang dewasa memperlihatkan kinerja yang konsisten dan hanya memerlukan pengawasan minimal.
e.       Dapat bergaul dengan efektif; kemampuan untuk menetapkan hubungan antar pribadi yang positif adalah aset yang sangat meningkatkan produktivitas.

5. Pengukuran Produktivitas Kerja
Pengukuran produktivitas kerja sebagai sarana untuk menganalisa dan mendorong efisiensi produksi. Manfaat lain adalah untuk menentukan target dan kegunaan, praktisnya sebagai standar dalam pembayaran upah karyawan. Untuk mengukur suatu produktivitas dapat digunakan dua jenis ukuran jam kerja manusia yakni jam – jam kerja yang harus dibayar dan jam–jam kerja yang harus dipergunakan untuk bekerja.
Ada dua macam alat pengukuran produktivitas, yaitu :
a.       Physical productivity, yaitu produktivitas secara kuantitatif seperti ukuran (size),panjang, berat, banyaknya unit, waktu, dan biaya tenaga kerja.
b.      Value productivity, yaitu ukuran produktivitas dengan menggunakan nilai uang            yang dinyatakan dalam rupiah, yen, dollar dan seterusnya.
















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Motivasi kerja artinya dorongan, bertujuan untuk menggiatkan orang-orang atau karyawan agar mereka bersemangat dan dapat mencapai hasil sebagaimana dikehendaki dari orang-orang tersebut terutama dalam lingkungan pekerjaannya.
Produktivitas kerja adalah kemampuan karyawan dalam berproduksi dibandingkan dengan input yang digunakan, seorang karyawan dapt dikatakan produktif apabila mampu menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan diharapkan dalam waktu yang singkat atau tepat.  

B.     Saran
Sebagai seorang mahasiswa kesehatan masyarakat diharapkan agar dapat mempelajari dan memahami pengetahuan tentang motivasi dan produktifitas kerja. Agar hal ini dapat direalisasikan atau diimplementasikan pada saat didunia kerja nanti terutama dalam profesi tenaga kesehatan.














DAFTAR PUSTAKA

Swastha,Basu & Sukatjo,Ibnu,2007, Pengantar Bisnis Modern, Liberty Yogyakarta: Yogyakarta.
Jatmiko,RD, 2004, Pengantar Bisnis, UMM Pers 2004: Malang
Griffin, Ricky W & Ebert,Ronald J (Penerjemah Prof.Wagino Ismangil), 1997,Bisnis, Prenhalindo: Jakarta.
http://kisahku-elin.blogspot.com/2012/01/makalah-motivasi-kerja.html









Tidak ada komentar:

Posting Komentar