Minggu, 18 Oktober 2015

makalah Pengantar Ilmu Kependudukan



BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Dalam mempelajari ilmu kesehatan masyarakat tidak lepas dari suatu disiplin ilmu, yaitu ilmu kependudukan. Karena dalam penyuluhan kesehatan kepada masyarakat, maka yang paling urgent untuk diketahui struktur dari suatu masyarakat itu sendiri dan pendekatan jenis apa yang harus dipakai untuk dapat berinterkasi dalam sebuah populasi masyarakat. Definisi lain yang dikemukakan oleh ahli lain adalah : Ilmu yang mempelajari tentang jumlah, persebaran teritorial dan komposisi penduduk serta perubahan dan penyebab perubahan-perubahan yang terjadi tersebut. yang biasanya timbul karena natalitas, mortalitas, gerak teritorial dan mobilitas sosial.
Pertumbuhan penduduk yang meningkat dan berkaitan dengan kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat. Pengetahuan tentang aspek-aspek dan komponen demografi seperti fertilitas, motalitas. Morbiditas, migrasi, ketenagakerjaan, perkawinan dan aspek rumah tangga dalam keluarga akan membantu para penentu kebijakan  dan perencana program untuk dapat mengembangkan program pembangunan kependudukan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang tepat pada sasarannya.


B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian ilmu kependudukan ?
2.      Apa saja ruang lingkup ilmu kependudukan ?
3.      Apa saja tujuan dan manfaat ilmu kependudukan ?
4.      Apa variabel dari ilmu kependudukan ?
5.      Apa ukuran-ukuran dasar ilmu kependudukan ?



C.     TUJUAN
1.      Untuk mengetahui pengertian ilmu kependudukan.
2.      Untuk mengetahui apa saja ruang lingkup ilmu kependudukan.
3.      Untuk mengetahui tujuan dan manfaat ilmu kependudukan.
4.      Untuk mengetahui variabel dari ilmu kependudukan.
5.      Untuk mengetahui ukuran-ukuran dasar ilmu kependudukan.

























BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN ILMU KEPENDUDUKAN (DEMOGRAFI).
Kata demografi berasal dari bahasa yunani yang berarti "Demos" adalah rakyat atau penduduk dan "grafien" adalah menulis. Jadi demografi adalah tulisan atau karangan mengenai rakyat atau penduduk.
Pengertian demografi menurut wikipedia yaitu; demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia. Demografi meliputi ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu.
Definisi Demografi Menurut Para Pakar adalah :
1.      (Bogue, 1976) - Kajian kependudukan secara statistika dan matematika menyangku perubahan-perubahan penduduk, besar/jumlah, komposisi dan distribusi penduduk melalui lima komponen demografi yakni fertilitas, mortalitas, perkawinan, migrasi, dan mobilitas sosial.
2.      Barcley (1981) - Lebih menekankan pada kajian tentang perilaku penduduk secara keseluruhan bukan pada perorangan dengan fokus kajian pada statistika dan matematika (pure demography).
3.      Hauser dan Ducan - Lebih menitik beratkan pada dampak yang ditimbulkan oleh perubahan-perubahan penduduk ( ekses persebaran dan komposisi ).
Jadi dapat disimpulkan bahwa demografi mempelajari struktur dan proses  penduduk di suatu wilayah, yang strukturnya meliputi : Jumlah, Persebaran dan Komposisi Penduduk. Struktur penduduk ini dapat selalu berubah-rubah dan perubahan ini disebabkan karena proses demografi yaitu :  kelahiran, kematian dan migrasi penduduk.
3 (tiga) variable dasar demografi (basic demografic variable) :
  1. having children
  2. moving
  3. dying
Dalam ilmu kependudukan juga dikenal istilah Study kependudukan, yaitu : segala perubahan yang berhubungan dengan aspek kehidupan berupa komponen-komponen (kelahiran, kematian dan perpindahan) yang berkaitan dengan jumah, komposisi dan  distribusi penduduk menurut umur dan jenis kelamin.
Penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah, struktur, umur, jenis kelamin, agama, kelahiran, perkawinan, kehamilan, kematian, persebaran, mobilitas dan kualitas serta ketahanannya yang menyangkut politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Pengelolaan kependudukan dan pembangunan keluarga adalah upaya terencana untuk mengarahkan perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan mengembangkan kualitas penduduk pada seluruh dimensi penduduk. Perkembangan kependudukan adalah kondisi yang berhubungan dengan perubahan keadaan kependudukan yang dapat berpengaruh dan dipengaruhi oleh keberhasilan pembangunan berkelanjutan. Kualitas penduduk adalah kondisi penduduk dalam aspek fisik dan nonfisik yang meliputi derajat kesehatan, pendidikan, pekerjaan, produktivitas, tingkat sosial, ketahanan, kemandirian, kecerdasan, sebagai ukuran dasar untuk mengembangkan kemampuan dan menikmati kehidupan sebagai manusia yang bertaqwa, berbudaya, berkepribadian, berkebangsaan dan hidup layak.


B.     RUANG LINGKUP ILMU KEPENDUDUKAN
Dalam sejarah perkembangan demografi timbul masalah mengenai pembagian cabang ilmu ini. Menurut Methorst dan Skirk, masalah penduduk dapat dibedakan menjadi masalah kuantitatif (demografi) dan masalah kualitatif yang membahas penduduk dari segi genetis dan biologis. Gagasan ini tidak mendapat dukungan. Jadi, walaupun demografi menggunakan banyak hitungan (kuantitatif), tapi juga dapat bersifat kualitatif. Sedangkan, ilmu hayat (biologi) itu sendiri pun tidak lepas dari usaha-usaha kuantitatif
Hal demikian memberikan kesan kepada orang awam bahwa demografi hanyalah penyusunan statistik penduduk, padahal tidak sepenuhnya demikian. Ini memang bisa dimengerti oleh karena pelopor-pelopor ilmu demografi, seperti Suszmilch, Guillard dan Wolfe, menganggap demografi sebagai semacam “Tata buku. Bio-sosial” atau “Bio-social bookkeeping”. Jadi memang angka-angka itu penting, tetapi angka-angka tersebut harus dinyatakan hubungan-hubungannya, setelah itu baru bisa dinamakan ilmu demografi.
Pada tahun 1937 di Paris selama kongres kependudukan berlangsung, Adolphe Laundry telah membuktikan secara matematika adanya hubungan antara unsur-unsur demografi, seperti kelahiran, kematian, jenis kelamin, umur, dan sebagainya. Ia menyarankan penggunaan istilah Pure Demography untuk cabang ilmu demografi yang bersifat analitik-matematika dan berbeda dari ilmu demografi yang bersifat deskriptif. Karya ini lantas mendapat sambutan positif dari berbagai pihak.
Pure Demography (Demografi murni) atau juga disebut demografi formal menghasilkan teknik-teknik untuk menghitung data kependudukan. Dengan teknik-teknik tersebut, kita dapat memperoleh perkiraan penduduk di masa yang akan datang maupun masa lampau. Teknik-teknik ini sering kelihatan menakjubkan dan mempunyai kegunaan besar, tetapi teknik-teknik tersebut jarang menyajikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan sosial tentang “mengapa” bentuk atau proses peristiwa kependudukan terjadi.
Untuk menjawab pertanyaan “mengapa” tersebut, kita memerlukan ilmu lain yang biasa disebut dengan Sociological Demography, Population Studies, Demographic Sociology atau Studi Kependudukan. Ilmu ini merupakan penghubung antara penduduk dan sistem sosial, dengan harapan dapat memecahkan pertanyaan dasar bagaimana kita memberi pengertian kepada orang awam melalui proses analisis kependudukan.
Jadi, dapat dikatakan pula bahwa Demografi murni dan Studi Kependudukan saling melengkapi dimana Studi Kependudukan menjadi dasar teori dari analisis yang dilakukan dengan menggunakan Demografi Murni dan Demografi Murni memperkuat teori yang ada dalam Studi Kependudukan secara ilmiah melalui proses kuantitatif (statistik & matematik).
Sekarang lebih disadari bahwa demografi tidak dipelajari secara murni terlepas dari variabel-variabel nondemografis, seperti ekonomi, sosiologi, geografi, politik, dan sebagainya. Juga demografi bukan lagi merupakan ilmu yan berdiri sendiri secara teoritis, tetapi lebih menyerupai ilmu pengetahuan interdisipliner (ilmu yang melibatkan disiplin ilmu lain dalam perkembangannya).
Kajian ilmu kependudukan secara sistematis dikenal secara meluas dengan istilah "Demografi". Demografi itu sendiri menekankan pada kajian-kajian :
1.      Besar atau jumlah, komposisi, dan distribusi penduduk pada suatu wilayah;
2.      Perubahan-perubahan dari jumlah (size), komposisi, dan distribusi penduduk;
3.      Komponen-komponen dari perubahan-perubahan tersebut;
4.      Faktor-faktor yang mempengaruhi komponen-komponen tersebut dan
5.      Konsekuensi dari perubahan baik jumlah, komposisi, ataupun distribusi dalam komponen-komponen tersebut.
Besar/jumlah penduduk hanya dapat berubah melalui fertilitas, mortalitas, atau migrasi. Bilamana seorang lahir, mati atau pindah berarti secara terus menerus penduduk bertambah atau berkurang. Penduduk bertambah dengan cara, karena kelahiran atau karena pindah-masuk (moving-in) kesuatu wilayah. Demikian juga akan berkurang kalau ada kematian atau pindah-keluar (moving-out). Perilaku seperti itu disebut "demograhic equation".


C.     SUMBER DATA DALAM KAJIAN ILMU KEPENDUDUKAN
Dalam Kependudukan Juga dikenal 3 (tiga) sumber data utama, yaitu :
1.      Sensus penduduk
Suatu perhitungan penduduk secara lengkap dengan menghitung seluruh populasi dalam suatu negara, biasanya dilakukan karena pemerintah ingin mendapatkan data setiap penduduk yang meliputi : nama, alamat, hubungan dengan kepala keluarga, jenis kelamin, etnis, agama, umur, tahun kelahiran, status perkawinan, kewarganegaraan, dan lain-lain.
Jadi sensus penduduk merupakan keseluruhan proses pengumpulan data (collecting), menghimpun dan menyusun (compiling) dan menerbitkan data-data yang meliputi semua orang pada waktu tertentu di suatu negara atau wilayah tertentu.
Ada beberapa karakteristik perbedaan antara sensus dengan pengumpulan data yang lain, yaitu :
a.       Semua orang atau penduduk yang hidup dalam wilayah tercacah harus tercakup
b.      Serentak dilakukan pada satu waktu tertentu
c.       Dilaksanakan di suatu wilayah tertentu.
2.      Survey
Bila sensus meliputi seluruh penduduk maka survey hanya mengambil sampel dari seluruh populasi saja.
Kelebihan survey adalah :
a.       Pengambilan data terkonsentrasi untuk tujuan tertentu karena itu sangat berpotensi untuk dikembangkan baik dalam skala besar maupun kecil.
b.      Dilaksanakan oleh orang lain yang berbeda dan biasanya terdiri dari tenaga profesional sesuai dengan sasaran masing-masing dan dilaksanakan dengan cara yang berbeda pula
c.       Biaya (cost) bisa lebih hemat sesuai dengan cakupannya
3.      Registrasi vital
sistem ini telah dikenal sejak alam, Yaitu suatu pengumpulan data mengenai peristiwa-peristiwa penting yang terjadi dalam masyaraat, sperti : kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, adopsi, migrasi dan lain sebagainya.
Jadi singkatanya registrasi viatla adalah semua sumber sejarah yang tercatat secara resmi baik oleh pemerintah maupun oleh badan swasta lainnya.



D.    TUJUAN DAN MANFAAT ILMU KEPENDUDUKAN
Ilmu demografi digunakan oleh para ahli umumnya terdiri dari empat tujuan pokok, yaitu:
1.      Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu.
2.      Menjelaskan pertumbuhan penduduk masa lampau, penurunannya dan persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia.
3.      Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial.
4.      Mencoba meramalkan pertumbuhan pendukuduk di masa yang akan datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.
Pada akhirnya, keempat tujuan pokok tersebut akan bermanfaat untuk:
a.       Perencanaan pembangunan yang berhubungan dengan pendidikan, perpajakan, kemiliteran, kesejahteraan sosial, perumahan, pertanian dan lain-lain yang dilakukan pemerintah menjadi lebih tepat sasaran jika  mempertimbangkan komposisi penduduk yang ada sekarang dan yang akan datang.
b.      Evaluasi kinerja pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dengan melihat perubahan komposisi penduduk yang ada sekarang dan yang lalu beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
c.       Melihat peningkatan standar kehidupan melalui tingkat harapan hidup rata-rata penduduk, sebab tidak ada ukuran yang lebih baik kecuali lamanya hidup sesorang di negara yang bersangkutan
d.      Melihat seberapa cepat perkembangan perekonomian yang dilihat dari ketersediaan lapangan pekerjaan, persentase penduduk yang ada di sektor pertanian, industri dan jasa.


E.     UKURAN-UKURAN DASAR DEMOGRAFI
1. Demografi - Rate
Rate adalah angka yang memperlihatkan kemungkinan terjadinya suatu kejadian atau penyakit tertentu dalam populasi dan waktu tertentu. Atau bisa juga sebagai perbandingan antara kejadian dengan jumlah penduduk yang memiliki risiko kejadian tersebut. Nilai rate ini dipakai untuk menyatakan kecepatan kejadian dan dinamika tertentu dalam masyarakat. Contohnya mortality rate, morbidity rate, dan natality rate.
2. Demografi - Rasio
Rasio adalah perbandingan antara nomerator dan denominator pada suatu waktu. Rasio juga bisa diartikan sebagai perbandingan antara dua bilangan yang tidak saling tergantung yang digunakan untuk menyatakan besarnya suatu kejadian.
Artinya, rasio menyatakan suatu jumlah dalam suatu perbandingan terhadap jumlah yang lainnya. Besarnya rasio ini dapat dinyatakan dalam bentuk persepuluh, perseratus, atau perseribu. Sebagai contoh, rasio jenis kelamin adalah perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan penduduk perempuan yang berada di suatu wilayah pada suatu waktu tertentu.
3. Demografi - Proporsi
Proporsi adalah nilai perbandingan antara pembilang atau numerator dengan penyebut atau denominator. Dalam hal ini, pembilang termasuk bagian dari penyebut, dengan satuan %.
4. Demografi - Rata-rata
Nilai rata-rata adalah ukuran nilai tengah yang didapat dari penjumlahan semua nilai pengamatan yang ada, kemudian dibagi dengan banyaknya pengamatan yang ada.
5. Demografi - Frekuensi
Frekuensi adalah ukuran yang menyatakan seberapa banyak aktivitas suatu kegiatan telah dilaksanakan pada suatu jangka waktu tertentu.
6. Demografi - Cakupan
Cakupan adalah ukuran yang menilai besarnya pencapaian dari hasil pelaksanaan suatu terget kegiatan yang sebelumnya telah ditentukan pada jangka waktu yang telah ditentukan.
7. Demografi - Jumlah
Besarnya ukuran jumlah ini sering digunakan dalam analisis demografi, misalnya, menurut hasil sementara Sensus Penduduk 2000, jumlah penduduk Indonesia di tahun 2000 berjumlah 203,5 juta orang.
8. Demografi - Konstanta
Konstanta merupakan bilangan tetap, misalnya 100.000 atau 10.000. Dalam rumus, dinyatakan dengan "k". Jika "k" ini dikalikan dengan rasio , angka, atau proporsi maka akan mendapatkan hasil yang lebih jelas maknanya.
9. Demografi - Kohor
Kohor merupakan sekumpulan orang yang telah menjalani peristiwa demografi secara bersama-sama. Misalnya, kohor kelahiran. Kohor kelahiran adalah sekumpulan orang yang lahir di tahun yang sama. Ukuran kohor adalah ukuran yang digunakan untuk menghitung suatu peristiwa demografi pada suatu kohor tertentu.


















BAB III
PENUTUP

A.   KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa demografi adalah ilmu yang mempelajari persoalan dan keadaaan perubahan-perubahan penduduk atau dengan kata lain segala hal ihwal yang berhubungan dengan komponen-komponen perubahan tersebut seperti : kelahiran, kematian, migrasi, sehingga menghasilkan suatu keadaan dan komposisi penduduk menurut jenis kelamin tertentu.
B.   SARAN
Hendaknya kita sebagai mahasiswa kesehatan masyarakat tidak hanya sekedar tahu apa itu ilmu kependudukan tetapi lebih memperdalam lagi disiplin ilmunya dengan cara memrealisasikan atau membuat beberapa data-data statisktik yang berkaitan dengan ilmu kependudukan.

















DAFTAR PUSTAKA

            artikelkesmas.blogspot.com/2013/05/makalah-demografi.html
http://bumiindonesiapertiwi.blogspot.com/2013/07/ruang-lingkup-ilmu-
            kependudukan_3.html
http://kesmas-fkm.blogspot.com/2012/12/demografi-atau-ilmu-     
            kependudukan.html
http://rakyat-sejahtera.blogspot.com/2013/06/pengertian-demografi-dan-
            kependudukan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar