BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Dalam mempelajari ilmu kesehatan masyarakat tidak lepas
dari suatu disiplin ilmu, yaitu ilmu
kependudukan. Karena dalam penyuluhan kesehatan kepada masyarakat, maka yang paling urgent
untuk diketahui struktur dari suatu masyarakat itu sendiri dan pendekatan jenis
apa yang harus dipakai untuk dapat berinterkasi dalam sebuah populasi
masyarakat. Definisi lain yang dikemukakan oleh ahli lain adalah : Ilmu yang
mempelajari tentang jumlah, persebaran teritorial dan komposisi penduduk serta
perubahan dan penyebab perubahan-perubahan yang terjadi tersebut. yang biasanya
timbul karena natalitas, mortalitas, gerak teritorial dan mobilitas sosial.
Pertumbuhan penduduk yang meningkat dan berkaitan dengan kemiskinan dan
kesejahteraan masyarakat. Pengetahuan tentang aspek-aspek dan komponen
demografi seperti fertilitas, motalitas. Morbiditas, migrasi, ketenagakerjaan,
perkawinan dan aspek rumah tangga dalam keluarga akan membantu para penentu
kebijakan dan perencana program untuk
dapat mengembangkan program pembangunan kependudukan dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat yang tepat pada sasarannya.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa
pengertian ilmu kependudukan ?
2.
Apa
saja ruang lingkup ilmu kependudukan ?
3.
Apa
saja tujuan dan manfaat ilmu kependudukan ?
4.
Apa
variabel dari ilmu kependudukan ?
5.
Apa
ukuran-ukuran dasar ilmu kependudukan ?
C.
TUJUAN
1.
Untuk
mengetahui pengertian ilmu kependudukan.
2.
Untuk
mengetahui apa saja ruang lingkup ilmu kependudukan.
3.
Untuk
mengetahui tujuan dan manfaat ilmu kependudukan.
4.
Untuk
mengetahui variabel dari ilmu kependudukan.
5.
Untuk
mengetahui ukuran-ukuran dasar ilmu kependudukan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ILMU
KEPENDUDUKAN
(DEMOGRAFI).
Kata demografi berasal dari bahasa yunani yang berarti "Demos"
adalah rakyat atau penduduk dan "grafien" adalah menulis. Jadi demografi adalah tulisan atau
karangan mengenai rakyat atau penduduk.
Pengertian demografi menurut wikipedia yaitu; demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan
manusia. Demografi meliputi ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta
bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian,
migrasi, serta penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara
keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan,
kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu.
Definisi
Demografi Menurut Para Pakar adalah :
1.
(Bogue,
1976) - Kajian kependudukan secara statistika dan matematika
menyangku perubahan-perubahan penduduk, besar/jumlah, komposisi dan distribusi
penduduk melalui lima komponen demografi yakni fertilitas, mortalitas,
perkawinan, migrasi, dan mobilitas sosial.
2.
Barcley (1981)
- Lebih menekankan pada kajian tentang perilaku
penduduk secara keseluruhan bukan pada perorangan dengan fokus kajian pada
statistika dan matematika (pure demography).
3.
Hauser dan
Ducan - Lebih menitik beratkan pada dampak yang ditimbulkan
oleh perubahan-perubahan penduduk ( ekses persebaran dan komposisi ).
Jadi dapat
disimpulkan bahwa demografi mempelajari struktur dan proses penduduk di
suatu wilayah, yang strukturnya meliputi : Jumlah, Persebaran dan Komposisi
Penduduk. Struktur penduduk ini dapat selalu berubah-rubah dan perubahan
ini disebabkan karena proses demografi yaitu : kelahiran,
kematian dan migrasi penduduk.
3 (tiga) variable dasar demografi (basic demografic
variable) :
- having children
- moving
- dying
Dalam ilmu kependudukan juga dikenal istilah Study kependudukan,
yaitu : segala perubahan yang
berhubungan dengan aspek kehidupan berupa komponen-komponen (kelahiran,
kematian dan perpindahan) yang berkaitan dengan jumah, komposisi dan distribusi
penduduk menurut umur dan jenis kelamin.
Penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang
bertempat tinggal di Indonesia. Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan
dengan jumlah, struktur, umur, jenis kelamin, agama, kelahiran, perkawinan,
kehamilan, kematian, persebaran, mobilitas dan kualitas serta ketahanannya yang
menyangkut politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Pengelolaan kependudukan dan
pembangunan keluarga adalah upaya terencana untuk mengarahkan perkembangan
kependudukan dan pembangunan keluarga untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang
dan mengembangkan kualitas penduduk pada seluruh dimensi penduduk. Perkembangan
kependudukan adalah kondisi yang berhubungan dengan perubahan keadaan
kependudukan yang dapat berpengaruh dan dipengaruhi oleh keberhasilan
pembangunan berkelanjutan. Kualitas penduduk adalah kondisi penduduk dalam
aspek fisik dan nonfisik yang meliputi derajat kesehatan, pendidikan,
pekerjaan, produktivitas, tingkat sosial, ketahanan, kemandirian, kecerdasan,
sebagai ukuran dasar untuk mengembangkan kemampuan dan menikmati kehidupan
sebagai manusia yang bertaqwa, berbudaya, berkepribadian, berkebangsaan dan
hidup layak.
B. RUANG LINGKUP ILMU KEPENDUDUKAN
Dalam sejarah perkembangan demografi timbul masalah
mengenai pembagian cabang ilmu ini. Menurut Methorst dan Skirk, masalah
penduduk dapat dibedakan menjadi masalah kuantitatif (demografi) dan masalah
kualitatif yang membahas penduduk dari segi genetis dan biologis. Gagasan ini
tidak mendapat dukungan. Jadi, walaupun demografi menggunakan banyak hitungan
(kuantitatif), tapi juga dapat bersifat kualitatif. Sedangkan, ilmu hayat
(biologi) itu sendiri pun tidak lepas dari usaha-usaha kuantitatif
Hal demikian memberikan kesan kepada orang awam bahwa
demografi hanyalah penyusunan statistik penduduk, padahal tidak sepenuhnya
demikian. Ini memang bisa dimengerti oleh karena pelopor-pelopor ilmu
demografi, seperti Suszmilch, Guillard dan Wolfe, menganggap demografi sebagai
semacam “Tata buku. Bio-sosial” atau “Bio-social bookkeeping”. Jadi memang
angka-angka itu penting, tetapi angka-angka tersebut harus dinyatakan
hubungan-hubungannya, setelah itu baru bisa dinamakan ilmu demografi.
Pada tahun 1937 di Paris selama kongres kependudukan
berlangsung, Adolphe Laundry telah membuktikan secara matematika adanya
hubungan antara unsur-unsur demografi, seperti kelahiran, kematian, jenis
kelamin, umur, dan sebagainya. Ia menyarankan penggunaan istilah Pure
Demography untuk cabang ilmu demografi yang bersifat analitik-matematika dan
berbeda dari ilmu demografi yang bersifat deskriptif. Karya ini lantas mendapat
sambutan positif dari berbagai pihak.
Pure Demography (Demografi murni) atau juga disebut
demografi formal menghasilkan teknik-teknik untuk menghitung data kependudukan.
Dengan teknik-teknik tersebut, kita dapat memperoleh perkiraan penduduk di masa
yang akan datang maupun masa lampau. Teknik-teknik ini sering kelihatan
menakjubkan dan mempunyai kegunaan besar, tetapi teknik-teknik tersebut jarang
menyajikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan sosial tentang “mengapa” bentuk
atau proses peristiwa kependudukan terjadi.
Untuk menjawab pertanyaan “mengapa” tersebut, kita
memerlukan ilmu lain yang biasa disebut dengan Sociological Demography,
Population Studies, Demographic Sociology atau Studi Kependudukan. Ilmu ini
merupakan penghubung antara penduduk dan sistem sosial, dengan harapan dapat
memecahkan pertanyaan dasar bagaimana kita memberi pengertian kepada orang awam
melalui proses analisis kependudukan.
Jadi, dapat dikatakan pula bahwa Demografi murni dan
Studi Kependudukan saling melengkapi dimana Studi Kependudukan menjadi dasar
teori dari analisis yang dilakukan dengan menggunakan Demografi Murni dan
Demografi Murni memperkuat teori yang ada dalam Studi Kependudukan secara
ilmiah melalui proses kuantitatif (statistik & matematik).
Sekarang lebih disadari bahwa demografi tidak
dipelajari secara murni terlepas dari variabel-variabel nondemografis, seperti
ekonomi, sosiologi, geografi, politik, dan sebagainya. Juga demografi bukan
lagi merupakan ilmu yan berdiri sendiri secara teoritis, tetapi lebih
menyerupai ilmu pengetahuan interdisipliner (ilmu yang melibatkan disiplin ilmu
lain dalam perkembangannya).
Kajian ilmu kependudukan secara sistematis dikenal
secara meluas dengan istilah "Demografi". Demografi itu sendiri
menekankan pada kajian-kajian :
1. Besar atau jumlah, komposisi, dan distribusi penduduk
pada suatu wilayah;
2. Perubahan-perubahan dari jumlah (size), komposisi, dan
distribusi penduduk;
3. Komponen-komponen dari perubahan-perubahan tersebut;
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi komponen-komponen
tersebut dan
5. Konsekuensi dari perubahan baik jumlah, komposisi,
ataupun distribusi dalam komponen-komponen tersebut.
Besar/jumlah penduduk hanya dapat berubah melalui
fertilitas, mortalitas, atau migrasi. Bilamana seorang lahir, mati atau pindah
berarti secara terus menerus penduduk bertambah atau berkurang. Penduduk
bertambah dengan cara, karena kelahiran atau karena pindah-masuk (moving-in)
kesuatu wilayah. Demikian juga akan berkurang kalau ada kematian atau
pindah-keluar (moving-out). Perilaku seperti itu disebut "demograhic
equation".
C. SUMBER DATA DALAM KAJIAN ILMU KEPENDUDUKAN
Dalam
Kependudukan Juga dikenal 3 (tiga) sumber data utama, yaitu :
1. Sensus penduduk
Suatu
perhitungan penduduk secara lengkap dengan menghitung seluruh populasi dalam
suatu negara, biasanya dilakukan karena pemerintah ingin mendapatkan data
setiap penduduk yang meliputi : nama, alamat, hubungan dengan kepala keluarga,
jenis kelamin, etnis, agama, umur, tahun kelahiran, status perkawinan,
kewarganegaraan, dan lain-lain.
Jadi
sensus penduduk merupakan keseluruhan proses pengumpulan data (collecting),
menghimpun dan menyusun (compiling) dan menerbitkan data-data yang meliputi
semua orang pada waktu tertentu di suatu negara atau wilayah tertentu.
Ada
beberapa karakteristik perbedaan antara sensus dengan pengumpulan data yang
lain, yaitu :
a. Semua orang atau penduduk yang hidup dalam wilayah
tercacah harus tercakup
b. Serentak dilakukan pada satu waktu tertentu
c. Dilaksanakan di suatu wilayah tertentu.
2. Survey
Bila
sensus meliputi seluruh penduduk maka survey hanya mengambil sampel dari
seluruh populasi saja.
Kelebihan
survey adalah :
a. Pengambilan data terkonsentrasi untuk tujuan tertentu
karena itu sangat berpotensi untuk dikembangkan baik dalam skala besar maupun
kecil.
b. Dilaksanakan oleh orang lain yang berbeda dan biasanya
terdiri dari tenaga profesional sesuai dengan sasaran masing-masing dan
dilaksanakan dengan cara yang berbeda pula
c. Biaya (cost) bisa lebih hemat sesuai dengan cakupannya
3. Registrasi vital
sistem ini
telah dikenal sejak alam, Yaitu suatu pengumpulan data mengenai
peristiwa-peristiwa penting yang terjadi dalam masyaraat, sperti : kelahiran,
kematian, perkawinan, perceraian, adopsi, migrasi dan lain sebagainya.
Jadi
singkatanya registrasi viatla adalah semua sumber sejarah yang tercatat secara
resmi baik oleh pemerintah maupun oleh badan swasta lainnya.
D. TUJUAN DAN MANFAAT ILMU KEPENDUDUKAN
Ilmu
demografi digunakan oleh para ahli umumnya terdiri dari empat tujuan pokok,
yaitu:
1. Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam
suatu daerah tertentu.
2. Menjelaskan pertumbuhan penduduk masa lampau,
penurunannya dan persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang
tersedia.
3. Mengembangkan hubungan sebab akibat antara
perkembangan penduduk dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial.
4. Mencoba meramalkan pertumbuhan pendukuduk di masa yang
akan datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.
Pada
akhirnya, keempat tujuan pokok tersebut akan bermanfaat untuk:
a.
Perencanaan
pembangunan yang berhubungan dengan pendidikan, perpajakan, kemiliteran,
kesejahteraan sosial, perumahan, pertanian dan lain-lain yang dilakukan
pemerintah menjadi lebih tepat sasaran jika
mempertimbangkan komposisi penduduk yang ada sekarang dan yang akan
datang.
b.
Evaluasi
kinerja pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dengan melihat perubahan
komposisi penduduk yang ada sekarang dan yang lalu beserta faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
c.
Melihat
peningkatan standar kehidupan melalui tingkat harapan hidup rata-rata penduduk,
sebab tidak ada ukuran yang lebih baik kecuali lamanya hidup sesorang di negara
yang bersangkutan
d.
Melihat
seberapa cepat perkembangan perekonomian yang dilihat dari ketersediaan
lapangan pekerjaan, persentase penduduk yang ada di sektor pertanian, industri
dan jasa.
E. UKURAN-UKURAN DASAR DEMOGRAFI
1. Demografi - Rate
Rate adalah angka yang memperlihatkan kemungkinan
terjadinya suatu kejadian atau penyakit tertentu dalam populasi dan waktu
tertentu. Atau bisa juga sebagai perbandingan antara kejadian dengan jumlah
penduduk yang memiliki risiko kejadian tersebut. Nilai rate ini dipakai untuk
menyatakan kecepatan kejadian dan dinamika tertentu dalam masyarakat. Contohnya
mortality rate, morbidity rate, dan natality rate.
2. Demografi - Rasio
Rasio adalah perbandingan antara nomerator dan denominator pada suatu
waktu. Rasio juga bisa diartikan sebagai perbandingan antara dua bilangan yang
tidak saling tergantung yang digunakan untuk menyatakan besarnya suatu
kejadian.
Artinya, rasio menyatakan suatu jumlah dalam suatu perbandingan terhadap
jumlah yang lainnya. Besarnya rasio ini dapat dinyatakan dalam bentuk
persepuluh, perseratus, atau perseribu. Sebagai contoh, rasio jenis kelamin
adalah perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan penduduk perempuan
yang berada di suatu wilayah pada suatu waktu tertentu.
3. Demografi - Proporsi
Proporsi adalah nilai perbandingan antara pembilang atau numerator
dengan penyebut atau denominator. Dalam hal ini, pembilang termasuk
bagian dari penyebut, dengan satuan %.
4. Demografi - Rata-rata
Nilai rata-rata adalah ukuran nilai tengah yang didapat dari penjumlahan
semua nilai pengamatan yang ada, kemudian dibagi dengan banyaknya pengamatan
yang ada.
5. Demografi - Frekuensi
Frekuensi adalah ukuran yang menyatakan seberapa banyak aktivitas suatu
kegiatan telah dilaksanakan pada suatu jangka waktu tertentu.
6. Demografi - Cakupan
Cakupan adalah ukuran yang menilai besarnya pencapaian dari hasil
pelaksanaan suatu terget kegiatan yang sebelumnya telah ditentukan pada jangka
waktu yang telah ditentukan.
7. Demografi - Jumlah
Besarnya ukuran jumlah ini sering digunakan dalam analisis demografi,
misalnya, menurut hasil sementara Sensus Penduduk 2000, jumlah penduduk
Indonesia di tahun 2000 berjumlah 203,5 juta orang.
8. Demografi - Konstanta
Konstanta merupakan bilangan tetap, misalnya 100.000 atau 10.000. Dalam
rumus, dinyatakan dengan "k". Jika "k" ini dikalikan dengan
rasio , angka, atau proporsi maka akan mendapatkan hasil yang lebih jelas
maknanya.
9. Demografi - Kohor
Kohor merupakan sekumpulan orang yang telah menjalani peristiwa
demografi secara bersama-sama. Misalnya, kohor kelahiran. Kohor kelahiran
adalah sekumpulan orang yang lahir di tahun yang sama. Ukuran kohor adalah
ukuran yang digunakan untuk menghitung suatu peristiwa demografi pada suatu
kohor tertentu.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa demografi adalah ilmu
yang mempelajari persoalan dan keadaaan perubahan-perubahan penduduk atau
dengan kata lain segala hal ihwal yang berhubungan dengan komponen-komponen
perubahan tersebut seperti : kelahiran, kematian, migrasi, sehingga
menghasilkan suatu keadaan dan komposisi penduduk menurut jenis kelamin
tertentu.
B. SARAN
Hendaknya kita sebagai mahasiswa kesehatan
masyarakat tidak hanya sekedar tahu apa itu ilmu kependudukan tetapi lebih
memperdalam lagi disiplin ilmunya dengan cara memrealisasikan atau membuat
beberapa data-data statisktik yang berkaitan dengan ilmu kependudukan.
DAFTAR PUSTAKA
artikelkesmas.blogspot.com/2013/05/makalah-demografi.html
http://bumiindonesiapertiwi.blogspot.com/2013/07/ruang-lingkup-ilmu-
kependudukan_3.html
kependudukan_3.html
http://kesmas-fkm.blogspot.com/2012/12/demografi-atau-ilmu-
kependudukan.html
kependudukan.html
http://rakyat-sejahtera.blogspot.com/2013/06/pengertian-demografi-dan-
kependudukan.html
kependudukan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar