Jenis-jenis kelainan Psikologis
1.
Fobia
Ketakutan (fobia)
adalah kecemasan yang luar biasa, terus menerus dan tidak realistis, sebagai
respon terhadap keadaan eksternal tertentu.
Fobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal atau
fenomena. Fobia bisa dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang
mengidapnya. Bagi sebagian orang, perasaan takut seorang pengidap fobia sulit
dimengerti. Itu sebabnya, pengidap tersebut sering dijadikan bulan bulanan oleh
teman sekitarnya. Ada perbedaan "bahasa" antara pengamat fobia dengan
seorang pengidap fobia.
Beberapa istilah sehubungan dengan fobia
:
1) Afrophobia
— ketakutan akan orang afrika atau budaya afrika.
2) Caucasophobia
— ketakutan akan orang dari ras kaukasus.
3) Hydrophobia
— ketakutan akan air.
4) Photophobia
— ketakutan akan cahaya.
5) Antlophobia
— takut akan banjir.
6) Cenophobia
— takut akan ruangan yang kosong
7) Scopophobia
: ketakutan berlebihan ditatap oleh orang lain
8) Venustraphobia
: ketakutan terhadap wanita cantik
9) Hippopotomonstrosesquippedaliophobia
: phobia terhadap kata-kata panjang
10) Anuptaphobia
: ketakutan menikahi orang yang tidak tepat
11) Levophobia
: rasa takut berlebih pada benda-benda
yang berada di sebelah kiri
12) Dextrophobia
: rasa takut berlebih pada benda-benda yang berada di sebelah kanan
13) Peladophobia
: rasa takut terhadap orang berkepala botak.
14) Triskaidekafobia
: rasa takut dengan angka 13
15) Melophobia
: rasa takut pada musik.
16) Snickophobia
: rasa takut pada celana dalam
17) Dendrophilia
: kelainan kejiwaan dimana seseorang memiliki ketertarikan seksual terhadap
pohon bukan manusia
18) Didaskaleinophobia
: rasa takut / ketakutan untuk pergi ke sekolah.
19) Catagelophobia
: rasa takut akan ditertawakan / diejek.
20) Ablutophobia
: takut akan mencuci atau mandi
21) Misophonia
adalah keadaan di mana anda merasa marah karena mendengar suara orang yang
sedang bernafas atau sedang makan
22) Pteronophobia
: phobia digelitik oleh bulu.
23) Cherophobia
: takut terhadap hal-hal yang menyenangkan.
24) Obesophobia
: rasa takut akan gemuk atau takut bertambah berat badan
25) 'Nomophobia',
yaitu takut kehilangan handphone yang terlalu berlebihan
26) Scopophobia
: ketakutan berlebihan ditatap oleh orang lain disebut sebagaigamomania adalah
orang yang senang/hobi untuk melamar beberapa wanita sekaligus dalam waktu yang
hampir bersamaan.catagelophobia : takut akan ditertawakan / diejek.
27) Coimetrophobia
: ketakutan pada kuburan.
28) Pentheraphobia
: fobia atau rasa takut berlebih pada ibu mertua.
29) Philophobia
: fobia atau rasa takut akan merasakan cinta atau jatuh cinta. Atychiphobia
adalah fobia atau rasa takut berlebih akan gagal / kegagalan.
30) Brontophobia
: takut akan halilintar/petir, biasanya menolak untuk pergi keluar pada saat
hujan yang disertai dengan petir.
31) Eproctophilia
adalah kelainan seksual dimana si penderita menyukai bau kentut pasangannya.
32) Pistanthrophobia
adalah fobia atau ketakutan untuk mempercayai orang karena pengalaman masa lalu
yang negatif atau buruk.
33) Amaxophobia
adalah fobia atau rasa takut berlebih mengendarai kendaraan mobil / motor.
34) Mnemophobia
adalah takut akan kenangan, kejadian yang sudah berlalu.
35) musicphile adalah sebutan orang yang kecanduan
mendengarkan musik.
36) Tonsurphobia
adalah fobia atau rasa takut akan memotong rambut.
37) Alliumphobia ketakutan berlebihan terhadap bawang putih.
38) haptephobia / haphephobia adalah fobia atau
ketakutan akan disentuh.
39) Athazagoraphobia
adalah ketakutan akan dilupakan / diabaikan.
40) katsaridaphobia adalah fobia / takut pada
kecoa.
41) Erotomania
adalah jenis khayalan di mana orang yang bersangkutan percaya bahwa orang lain
jatuh cinta dengannya padahal tidak sama sekali.
42) agyrophobia adalah fobia atau rasa takut
berlebih akan menyebrang jalan.
43) Frigensophobia
adalah ketakutan bahwa memakai ponsel bisa merusak otak
44) hematidrosis adalah kondisi langka, dimana
seseorang mengeluarkan keringat darah di saat stres.
45) abibliophobia adalah fobia atau ketakutan
terhadap kehabisan bahan bacaan.
46) automatonophobia adalah fobia / ketakutan pada
patung / boneka.
47) acarophobia : takut pada rasa gatal atau
serangga yang menyebabkan gatal.
48) sophophobia adalah rasa takut untuk belajar .
49) telephobia adalah fobia atau ketakutan akan
membuat atau menerima panggilan telepon.
2.
Demonomania: percaya digentayangi roh jahat
Ada banyak film dan buku horor yang sangat menyeramkan
(iyalah). Melihat film seperti itu secara alami bisa membuat si penonton takut
dengan beberapa orang. Dan biasanya di saat orang takut, mania mulai merasuk.
Jika berurusan dengan setan (demon), bisa jadi orang itu menderita demonomania,
kondisi psikis yang percaya dirinya diikuti setan. Dan saat seseorang berpikir
dirinya digentayangi, dia mulai benar-benar percaya ada setan di dekatnya.
3.
Gamomania: obsesi mengajukan pernikahan
Gamomania bisa dideskripsikan sebagai obsesi aneh yang mengajak
orang untuk menikah atau mengajukan pernikahan ke orang-orang berbeda pada
waktu yang sama, yang dalam banyak kasus mengakibatkan poligami.
4.
Cartacoethes: tekanan yang tidak bisa
dikendalikan untuk melihat peta di mana-mana
Otak manusia punya kemampuan (yang cukup cepat tentunya)
untuk mengenal wajah di mana saja, tapi kemampuan ini bisa berubah pada sebuah
mania aneh yang biasa disebut cartocacoethes: tekanan yang tidak bisa
dikendalikan untuk melihat peta dimana-mana, bahkan pada makanan seperti makanan
milanesa (sejenis daging) dari argentina.
5.
Onomatomania: rangsangan untuk mengulang
beberapa kata
Ini
adalah obsesi mengulang kata-kata khusus karena kata-kata itu mengganggu
pikiran penderita.
6.
Climomania: keinginan berlebihan berada di
kasur
Nggak
ada masalah sebenernya mau tidur-tiduran lama, apalagi kalau sakit. Buat
clinomaniac (penderita climomania), keinginan untuk berada di kasur terlalu
berlebihan dan bisa sampai seharian, terutama kalau cuaca dingin. Climomania
berasal dari bahasa yunani yang artinya obsesi tidur. Dengan kata lain, mania
ini artinya cinta pada kasur, bantal dan selimut.
7.
Enosimania: terus-terusan merasa bersalah
Enosimania adalah tekanan untuk berpikir diri seseorang
telah melakukan kesalahan atau dikritik yang tidak bisa dimaafkan, dikenal juga
dengan beberapa nama lain seperti enissophobia, enosiophobia, ‘takut melakukan
kesalahan besar’ dan ‘takut kritikan’. Gejalanya biasanya napas pendek dan
cepat, detakan jantung tak menentu, berkeringat, muak, dan tentunya ketakutan
yang besar.
8.
Trichotillomania: rangsangan menarik rambut sendiri
Trichotillomania, atau lebih dikenal
dengan sebutan ‘trich’, adalah kelainan gerakan reflek dalam bentuk penyiksaan
diri yang ditunjukkan dengan berulang kali menarik rambut, bulu mata, bulu
hidung, jembut (buset), alis atau rambut lain, kadang-kadang menyebabkan
kebotakan.
9.
Ablutomania: mania mencuci tubuh
Mencuci tangan setelah dari toilet
bukan masalah, tapi mencuci tangan setelah beberapa detik bisa jadi masalah.
Penderita abutomania biasanya sangat ketakutan dengan kotor. Padahal berani
kotor itu baik, kan?
10. Aboulomania: sering ragu-ragu
Kita tentu pernah mengalami situasi
dimana kita sulit membuat pilihan, tapi bayangkan jika kita tidak bisa membuat
keputusan yang bahkan sangat sederhana, hidup seperti tak tertahankan.
Aboulomania bisa didefinisikan sebagai penyakit keraguan atau ketidakmampuan
seseorang untuk memutuskan masalah apapun.
11. Doromania: obsesi memberi hadiah
Banyak orang yang suka memberi
hadiah. Dan sebagian besar orang akan senang dengan obesesi seperti itu.
Doromania adalah dorongan atau kesenangan tidak normal untuk memberi hadiah.
Penderitanya terobsesi memilih dan memberi hadiah, tapi bukan untuk tujuan baik
atau karena mereka sangat dermawan. Melainkan karena hal lain yang lebih kompleks.
Insomnia adalah kesulitan untuk
tidur atau tidak dapat tidur dengan nyenyak. Rata-rata setiap orang pernah
mengalami insomnia sekali dalam hidupnya, yaitu saat sedang menghadapi suatu
masalah serius. Insomnia dapat menyerang semua golongan usia.
Insomnia merupakan sebuah simptom
atau gejala. Artinya apabila kita mengalami insomnia, kemungkinan ada masalah
emosional yang belum terselesaikan. Masalah emosional itu bisa berupa
kecemasan, stress, ketakutan, depresi, marah, sakit hati, kesedihan atau
masalah emosi lainnya. Namun banyak penderita insomnia yang tidak menyadari
masalah emosi apa yang menyebabkan dia tidak bisa tidur. Sebab itulah banyak
dari penderita insomnia lebih memilih meminum obat tidur dibanding mencari
bantuan psikoterapis.
Seseorang mengembangkan trauma
adalah akibat respon terhadap sebuah kejadian yang mengerikan, baik yang
dialami sendiri atau dialami orang lain yang disaksikan. Pengalaman tersebut
menyebabkan seseorang merasakan takut yang sangat kuat, atau perasaan tidak
berdaya menghadapinya. Tidak semua orang yang mendapat pengalaman traumatis
akan mengembangkan trauma. Hanya sekitar 20% saja yang mengembangkan trauma. Gejala
trauma dibagi menjadi empat kategori.
14. penyakit gagap
Gagap merupakan gangguan bicara,
dengan indikasi tersendatnya pengucapan kata-kata atau rangkaian kalimat.
Kelainan ini dapat berupa kehilangan ide untuk mengeluarkan kata-kata,
pengulangan beberapa suku kata, kesulitan mengeluarkan bunyi pada huruf-huruf
tertentu, sampai dengan ketidakmampuan mengeluarkan kata-kata sama
sekali.
Gagap biasanya berhubungan dengan
masalah kepercayaan diri dan mudah gugup. Apabila seorang penderita gagap
berhadapan dengan situasi atau seseorang yang membuatnya gugup, maka reaksi pada
tubuh yang sering terjadi adalah ketegangan yang terlihat saat berbicara yang
dibarengi oleh gerakan-gerakan wajah, gerakan kaki, tangan, dan sebagainya.
15. Depresi
Seseorang dikatakan depresi apabila
aktifitas fisiknya menurun, berpikir sangat lamban dan diikuti oleh perubahan
suasana hati. Sesorang yang mengalami depresi memiliki pemikiran yang negatif
terhadap dirinya sendiri, terhadap masa depan, dan ingatan mereka menjadi
lemah, serta kesulitan dalam mengambil keputusan.
Salah satu gejala depresi adalah pikiran
dan gerakan motorik yang serba lamban (retardasi psikomotor), fungsi kognitif
(aktifitas mental emosional untuk belajar, mengingat, merencanakan, mencipta,
dan sebagainya) terganggu. Jadi depresi mencakup dua hal kesadaran yaitu
menurunnya aktifitas dan perubahan suasana hati. Perubahan perilaku orang yang
depresi berbeda - beda dari yang ringan sampai pada kesulitan - kesulitan yang
mendalam disertai dengan tangisan, ekspresi kesedihan, tubuh lunglai dan gaya
gerak lambat (a. Supratiknya, 1995 : 67).
16. Manic depresi
Manic depresi atau depresi bipolar
sebenarnya dianggap sebagai salah satu jenis terburuk dari depresi yang
biasanya orang derita. Ditandai dengan perubahan tiba-tiba dan ekstrim dalam
suasana hati mereka, maniac depresi dikatakan disebut seperti itu karena maniak
= mania mengacu pada “up” sambil depresi mengacu pada “down”. Tapi saat ini
disebut mood pergi ke absurditas, dikarenakan kesal bahkan oleh terkecil atau
paling sederhana menipis seperti tidak mendapatkan es krim rasa favorit anda,
ini tidak mungkin hanya tanda brattiness, namun ketika mendapatkan kesal
kemudian ada makian dan bersumpah pada vendor es krim dan melemparkan tantrum
tidak masuk akal, ini mungkin sudah menjadi awal dari manic depression.
Orang yang menderita depresi manic
benar-benar dapat mengalami episode depresi yang menunjukkan keadaan pikiran -
perasaan tidak berharga dan tidak dicintai mungkin mulai merusak pikiran
individu. Berbagai gejala, menunjukkan rasa bersalah, kesedihan ekstrim,
serangan kecemasan, perasaan pesimisme ekstrim dan tidak mengalami kesenangan.
Menurut pakar terapi, individu yang tertekan. Secara konsisten selama lebih
dari seminggu resmi dapat didiagnosis sebagai seseorang yang menderita depresi
manic.
17. Kepribadian ganda
Kepribadian ganda/ alter ego, adalah
kepribadian manusia yang terdiri dari dua atau lebih yang tumbuh bersama-sama
dalam satu badan manusia tersebut. Masa-masa kritis di mana seseorang bisa
memiliki kepribadian ganda adalah masa-masa saat ia mulai mencari jati diri.
Begitu banyak faktor-faktor yang
mempengaruhi mereka dalam mencari jati diri, di antaranya: tekanan orang tua
harus jadi ini itu dll, tekanan lingkungan, tekanan dari diri sendiri yang
ingin menunjukkan bahwa dirinya hebat, & tekanan untuk diakui. Itu
sebabnya, jangan pernah merasa bahagia bila memiliki anak abg yang pendiam!!
Sangat pendiam!! Karena bisa saja dia menyimpan sesuatu semacam bom waktu.
Masa-masa abg adalah masa-masa yang rawan, karena biasanya di masa-masa itulah anak
mulai mencari jati dirinya.
18. Schizophrenia
Schizophrenia merupakan gangguan
psikotik, hampir satu persen penduduk dunia menderita psikotik dalam hidup
mereka. Schizophrenia sering terjadi pada populasi urban dan kelompok social
ekonomi rendah.
Terdapat indikasi yang nyata bahwa
schizophrenia adalah sebuah gangguan yang terjadi pada fungsi otak. Schizophrenia
terbentuk secara bertahap, di mana keluarga maupun penderita tidak menyadari
ada sesuatu yang tidak beres dalam otaknya dalam jangka waktu lama. Kerusakan
perlahan ini yang akhirnya menjadi schizophrenia yang tersembunyi dan
berbahaya. Gejala yang timbul perlahan ini mungkin saja menjadi schizophrenia
akut; gangguan yang singkat, kuat, meliputi halusinasi, delusi (penyesatan
pikiran), dan kegagalan berpikir.
19. Psikopat
Psikopat secara harfiah berarti sakit jiwa.
Psikopat berasal dari kata psycheyang
berarti jiwa dan pathos yang berarti penyakit. Pengidapnya
juga sering disebut sebagai sosiopat, karena perilakunya yang antisosial dan
merugikan orang-orang terdekatnya.
Psikopat tak sama dengan gila (skizofrenia/psikosis)
karena seorang psikopat sadar sepenuhnya atas perbuatannya. Gejalanya sendiri
sering disebut dengan psikopati, pengidapnya seringkali disebut orang gila
tanpa gangguan mental. Menurut penelitian sekitar 1% dari total populasi dunia
mengidap psikopati. Pengidap ini sulit dideteksi karena sebanyak 80% lebih
banyak yang berkeliaran daripada yang mendekam di penjara atau di rumah sakit jiwa, pengidapnya
juga sukar disembuhkan.[1]
Seorang ahli psikopati dunia yang menjadi
guru besar di universitas british columbia, vancouver, kanada bernama robert d. Hare telah melakukan penelitian psikopat
sekitar 25 tahun. Ia berpendapat bahwa seorang psikopat selalu membuat kamuflase yang rumit, memutar balik fakta,
menebar fitnah, dan kebohongan untuk mendapatkan kepuasan dan keuntungan
dirinya sendiri.
20. Kelainan sexual
A. Kelainan pada obyek
Cara seseorang memuaskan dorongan
sexualnya normal, tetapi obyek yang dijadikan sasaran pemuasan lain dari
biasanya
1) Homosex
: ketertarikan melakukan hubungan seks dengan sesama jenis ( pria )
2) Lesbian
: ketertarikan melakukan hubungan seks dengan sesama jenis ( wanita )
3) Pedofilia
: obyek pemuasan seksual adalah pada anak yang belum akil baligh
4) Fetisisme
: obyek pemuasan seksual adalah dengan benda mati seperti pakaian dalam,
rambut.
5) Nekrofilia
: obyek pemuasan seksual adalah dengan mayat
6) Bestiality
: obyek pemuasan seksual adalah dengan binatang
7) Gerontoseksualitas
: obyek pemuasan seksual adalah dengan seseorang yang berusia lanjut
8) Incest
: obyek pemuasan seksual dengan sesama anggota keluarga yang tidak
diperbolehkan melakukan pernikahan
2. Kelainan pada cara
Obyek pemuasan seksual tetap lawan
jenis, tetapi dengan cara yang tidak biasa, contoh :
1) Ekshibisionis
: cara pemuasan seksual dengan memperlihatkan genetalianya kepada orang lain
yang tidak dikenalnya
2) Voyeuris
:cara pemuasan seksual dengan melihat/ mengintip orang telanjang
3) Sadisme
: cara pemuasan seksual dengan menyakiti secara fisik dan psikologis obyek
seksualnya
4) Masokisme
: cara pemuasan seksual dengan menyiksa diri sendiri
5) Frottage
: cara pemuasan seksual dengan meraba orang yang disenangi tanpa diketahui oleh
korbannya
21. Fugue
Bentuk gangguan
mental disertai keinginan kuat untuk mengembara atau meninggalkan rumah karena
amnesia
22. Somnabulisme
Keadaan tidur
sambil berjalan dan melakukan suatu perbuatan
23. Obsesi
Ide kuat yang
bersifat terus menerus melekat dalam pikiran dan tidak mau hilang serta sering
irasional
24. Histeria
Gangguan mental
yang ditandai dengan perilaku yang cenderung dramatis, emosional dan reaksi
berlebihan. Pada tahun 1800-an, histeria mencakup semua diagnosis gangguan
mental pada wanita. Gejala-gejalanya tidak jelas seperti; ketidakpuasan, rasa
lemah, serta ledakan emosi.
Pengobatannya
sederhana dan dikenal dengan 'histeris paroxysm' atau dikenal juga dengan
orgasme. Dokter akan memijat alat kelamin pasiennya secara manual atau dengan
vibrator. Meskipun janggal, hal ini tidak dianggap kontroversial ketika itu.
Yang lebih kontroversial adalah meminta pasien wanita 'histeria' untuk
beristirahat saja tanpa bekerja atau bersosialisasi. Pengobatan ini seringkali
justru memperburuk kecemasan atau depresi. Menurut editorial tahun 2002 di
jurnal Spinal Cord, kasus diagnosis histeria mereda secara bertahap sepanjang
abad ke-20.
25. Hipokondria
Kondisi
kecemasan yang kronis, pasien selalu merasakan ketakutan yang patologis tentang
kesehatan sendiri
26. Skizophrenia
Terjadi
perpecahan kepribadian, antara pikiran, perasaan dan perbuatan berjalan sendiri
– sendiri
Contoh
: seseorang bercerita tentang anaknya yang meninggal terlindas kereta api
(pikiran) sambil tertawa (perasaan) dan menari – nari (perbuatan)
27. Paranoid
Sering merasa cemburu, curiga, dendam,
iri hati kepada orang lain yang sifatnya irasional
28. Psikosis manis – depresif
Gangguan mental serius yang ditandai
dengan perubahan emosi seperti menjadi sangat gembira dan tidak lama kemudian
menjadi sangat sedih .
29. Schizoid
(suka menyendiri atau kurang pergaulan)
30. Schizotypal
(cara berpikirnya aneh dan sulit dipahami orang lain)
31. Borderline
(hati tidak stabil, perasaan tidak stabil dan pikiran tidak stabil)
32. Narsissistic
(selalu membutuhkan perhatian dan pujian)
Seseorang yang sangat butuh dipuji dan kurang berempati kepada orang lain
masuk dalam kriteria narsistik, dan mereka nampaknya memang cocok menjalani
psikoterapi. Namun, gangguan narsisitik ini juga sempat menuai kontroversi.
Masalah terbesarnya adalah karena tidak ada yang mengaku memiliki gangguan
tersebut. Menurut review tahun 2001 di journal of mental health
counseling, hampir setengah orang yang didiagnosis kepribadian narsisistik juga
memenuhi kriteria gangguan kepribadian lainnya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, apa mengusulkan perubahan besar pada dsm
edisi berikutnya. Diagnosis akan lebih berfokus pada disfungsi dan sifat
gangguan mental. Tujuannya adalah untuk menhilangkan tumpang tindih dan membuat
kategori yang lebih berguna bagi pasien dengan gangguan kepribadian.
33. Avoidant
(sibuk sendiri dan tidak ramah)
Rasa minder tidak bisa hilang dengan cara memaksakan diri untuk percaya
diri. Karena sifat dari rasa minder adalah semakin dilawan, maka dia semakin
kuat. Minder, gugup, takut atau tidak percaya diri adalah perasaan alami
manusia yang diberikan Tuhan agar manusia tidak kelewat percaya diri dan
akhirnya sombong. Selain orang gila dan orang mabok, setiap orang waras pasti
memiliki rasa minder, hanya saja konteks dan kadarnya berbeda-beda. Bahkan kami
pun punya rasa minder apabila diharuskan tampil sebagai orang lain.
35. Histeria
Pada tahun 1800-an, histeria mencakup semua diagnosis gangguan mental pada
wanita. Gejala-gejalanya tidak jelas seperti; ketidakpuasan, rasa lemah, serta
ledakan emosi. Pengobatannya sederhana dan dikenal dengan 'histeris paroxysm'
atau dikenal juga dengan orgasme. Dokter akan memijat alat kelamin pasiennya
secara manual atau dengan vibrator. Meskipun janggal, hal ini tidak dianggap
kontroversial ketika itu.
Yang lebih kontroversial adalah meminta pasien wanita 'histeria' untuk
beristirahat saja tanpa bekerja atau bersosialisasi. Pengobatan ini seringkali
justru memperburuk kecemasan atau depresi. Menurut editorial tahun 2002 di
jurnal spinal cord, kasus diagnosis histeria mereda secara bertahap
sepanjang abad ke-20.
36. Dependent
(cenderung bergantung/ketergantungan kepada orang lain. Tidak mandiri)
37. Obsessive compulsive
(selalu menginginkan kesempurnaan dan kedisiplinan yang berlebihan)
38.
Cotard’s syndrome:
Penderita sindrom ini sering merasa bahwa dirinya
telah meninggal dunia atau pada dasarnya tidak tercipta di dunia ini. Penderita
sindrom ini juga dapat saja merasakan bahwa ia sedang kehilangan darah atau
organ-organ dalam tubuhnya. Cotard’s syndrome adalah salah satu kelainan
neuropsychiatric yang langka. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa, sindrom
ini dapat muncul akibat menderita depresi. Sindrom ini diberi nama sesuai
dengan penemunya yaitu, jules cotard. Pada tahun 1880, jules cotard mengangkat
kasus dari salah seorang pasiennya, yang mengingkari sebagian anggota tubuhnya
(misalnya, ia mengaku bahwa ia tidak mengenal anggota tubuh yang disebut dengan
tangan) dan mengklaim bahwa dirinya tidak butuh makan.
39.
Kleptomania:
Kelainan ini cukup populer di indonesia. Penyakit ini
muncul akibat kelainan serotonin pada otak. Penderita penyakit ini umumnya
wanita. Penderita penyakit ini sulit mengendalikan diri untuk tidak mengambil
barang miliki orang lain atau dari toko. Tetapi penderita penyakit ini bisa
dibedakan dari pencuri biasa karena, barang-barang yang diambilnya adalah
barang-barang yang tidak berharga seperti, penjepit kertas, tisu, peniti dll,
kelainan ini dapat diobati dengan melakukan cognitive-behavioral therapy.
40.
Stendhal syndrome:
Penyakit ini menyebabkan penderitanya mengalami sakit
kepala, jantung berdebar-debar dan halusinasi saat melihat benda-benda seni
(terutama yang bagus dan besar). Nama penyakit ini diambil dari nama seorang
penulis perancis pada abd ke 19. Dalam bukunya yang berjudul “naples and
florence: a journey from milan to reggio”, stendhal mengungkapkan pengalamannya
saat melihat benda-benda seni di florence. Penyakit ini diteliti pertama kali
oleh psikiatris italia, graziella magherini, pada tahun 1979. Ia mengamati 100
orang turis asing yang mengalami gejala yang sama dengan stendhal saat
mengunjungi florence.
41.
Exploding head syndrome:
Penderita kelainan ini merasakan munculnya suara keras
atau ledakan dari dalam kepalanya. Perasaan ini dapat menimbulkan ketakutan
atau membuat penderitanya kehilangan kesadaran. Penyakit ini lebih banyak
diderita oleh wanita. Walapun belum diketahui penyebabnya, penyakit ini diduga
muncul akibat stress dan kelelahan.
42.
Capgras delusion:
Penyakit ini menyebabkan penderitanya merasa bahwa
beberapa anggota keluarganya telah digantikan oleh orang lain yang menyerupai
mereka. Gejala ini umum dijumpai pada penderita schizophrenia, pengguna
narkoba, mantan penderita stoke atau orang yang pernah mengalami cedera otak.
Penyakit ini membuat penderita enggan untuk bergaul dengan anggota keluarga
yang dicurigainya. Penyakit ini pertama kali diamati oleh joseph capgras dan
reboul-lachaux pada tahun 1923.
43.
Pica:
Penyakit ini
mendorong penderitanya untuk memakan barang-barang yang umumnya tidak dianggap
makanan misalnya tanah, baru, kapur, kertas, korek api dll. Penderita pica juga
terdorong untuk mengkonsumsi bahan-bahan pembuat makanan yang masih mentah misalnya tepung, bawang
mentah dll. Sejumlah ahli menduga bahwa, pica disebabkan karena kekurangan
mineral tertentu tetapi, dugaan ini belum dapat dibuktikan secara kuat.
44.
Genital retraction syndrome:
Sindrom ini menyebabkan penderitanya menjadi panik.
Pria penderita penyakit ini merasa bahwa penisnya menyusut hingga akhirnya
menghilang karena masuk ke dalam pinggulnya. Wanita penderita sindrom ini akan
merasa bahwa payudaranya mengecil dan berangsur-angsur menjadi rata. Beberapa penderita
bahkan merasa bahwa dirinya telah menjadi korban guna-guna, atau tenung.
45.
Stockholm syndrome:
Sindrom ini biasa di derita oleh para korban
penyanderaan. Ketimbang dendam terhadap penyandera, si korban malah bersikap
loyal terhadap penyandera. Para mengalami ikatan emosional dengan para
penyandera dan kerap berusaha melindungi penyandera dari sergapan aparat.
Sindrom ini juga kerap diderita oleh para korban pemerkosaan, penculikan atau
anak korban kekerasan seksual. Sindrom ini pertama kali di amati pada para
koban penyanderaan di sebuah bank di stockholm, swedia, pada tahun 1973.
Setelah enam hari disandera, para korban malah berbalik membela para
penyanderanya.
46.
Jerusalem syndrome:
Sindrom ini adalah salah satu jenis religious
psychosis yang muncul setelah mengunjungi jerussalem. Penderita sindrom ini
merasa bahwa dirinya adalah seorang nabi yang diutus oleh tuhan. Akibatnya,
mereka berusaha mendakwahkan ajaran-ajaran mereka yang diklaim berasal dari
tuhan. Mereka sering menuduh orang lain sebagai pendosa yang harus melakukan
pertobatan dengan tuntunan mereka. Sindrom ini biasanya muncul setelah beberapa
minggu meninggalkan jerusalem
47. Rasionalisasi
Dimana
penderita sering memutarbalikkan fakta yang bersangkutan dengan ego individunya
sendiri atau dalam arti lain memutarbalikkan hati nuraninya sendiri yang
mengakibatkan kepercayaan diri hilang.
48. Neurosis
Adalah gangguan
jiwa yang penderitanya masih dalam keadaan sadar, dengan melalui ketidakberesan
tingkah laku, susunan syaraf juga karena sikap seseorang terhadap orang lain.
Ciri-ciri
neurosis meliputi : sering adanya konflik, reaksi kecemasan, kerusakan
aspek-aspek kepribadian, phobia, gangguan pencernaan.
Seseorang yang
terkena neurosis mengetahui bahwasanya bahwa jiwanya terganggu, baik disebabkan
gangguan jasmani dan jiwanya sendiri.
49. Pyromania
Pyromania adalah
sejenis mania di mana muncul dorongan kuat untuk sengaja menyulut api untuk
meredakan ketegangan dan biasanya menimbulkan perasaan lega atau puas setelah
melakukannya. Penderita pyromania (atau biasa disebut pyromaniak) berbeda
dengan para pembakar gedung (arson), pyromaniak juga berbeda dengan mereka yang
menyulut api akibat psikosis, demi kepentingan pribadi, moneter, maupun
politik, atau sebagai tindakan balas dendam. Pyromaniak menyulut api demi
merangsang euforia, dan sering kali tertarik pada hal-hal yang berkaitan dengan
pengendalian api, seperti pemadam kebakaran.
50. Simtoma
Simtoma atau
simtom dalam penyakit adalah cara untuk melakukan pengindikasian keberadaan
sesuatu penyakit atau gangguan kesehatan yang tidak diinginkan dengan melalui
gejala, tanda-tanda atau ciri-ciri penyakit yang dapat dirasakan seperti
perasaan mual atau pusing, akan tetapi dalam hal ini tidak termasuk didalam
pengertian karena halusinasi atau delusi, cara melakukan pengindikasian ini
bertumpuk pada diri pelaku, bukan hasil dari pengamatan yang dilakukan
berdasarkan pemeriksaan kedokteran.Penggunaan lain simtoma juga terdapat dalam
politik dimana artinya adalah melihat sebagai akar dari sesuatu
permasalahan.Psikopat secara harfiah berarti sakit jiwa.
51. Wendigo Psychosis
Adalah
nama penyakit atau sindrom yang membuat penderitanya merasa ingin memakan
daging manusia. Uniknya, penyakit ini hanya mengenai suku asli di Amerika dan
Kanada di bagian utara Amerika.
52. Anorexia nervosa
Definisi : Anorexia
Nervosa adalah gangguan pola makan, orang mengalami gangguan ini merasa tidak
puas dengan penurunan berat badannya. Hal inilah yang menyebabkan penderita
anoreksia nervosa ini juga mengalami suatu gangguan kecemasan dan depresi yang
intens.
53. Multiple Identity
Disorder
Definisi
: Gangguan identitas disosiatif adalah gangguan jiwa yang mengakibatkan
terbentuknya dua atau lebih kepribadian yang berbeda. Masing-masing individu
dengan ingatan sendiri, kepercayaan, perilaku, pola pikir, serta cara melihat
lingkungan dan diri mereka sendiri. Setidaknya dua kepribadian ini secara
berulang memegang kendali penuh atas tubuh si individu.
Ciri-ciri
umum penderita:
Ø Penderita mengalami perasaan tidak nyata, merasa terpisah
dari diri sendiri baik secara fisik maupun mental.
Ø Penderita merasa tidak mendiami tubuh mereka sendiri dan
menganggap diri sebagai orang yang asing atau tidak nyata.
Ø Mengalami distorsi waktu, amnesia, dan penyimpangan waktu
Ø Berubah-ubahnya kondisi penderita terjadi saat satu kepribadian
bertukar dengan kepribadian lain.
Ø Sakit kepala dan keinginan bunuh diri
54. Self harm/self
injures
Definisi
: Self injury adalah suatu perilaku yang dilakukan seseorang untuk mengatasi
rasa sakit emosional dengan cara melukai diri sendiri.
Ciri-ciri
umum penderita :
Ø Selalu menghindari masalah
Ø Sulit mengendalikan emosi
Ø Kurang mampu mengurus diri sendiri
Ø Tidak berfikir logis (pemikirannya kaku)
Ø Tidak menyukai dirinya sendiri
Ø Tidak suka akan perubahan, baik dalam kehidupan sehari-hari
maupun pengalaman baru
Ø Hipersensitif terhadap penolakan
Ø Memiliki perasaan agresif yang tinggi
Ø Biasanya pelaku mengalami depresi dan stres berat
Ø Sering mengalami
iritabilitas
Berdasarkan
realitasnya kita temui pasien yang mengalami masalah kejiwaan ini dapat
menikmati saat ia melukai dirinya atau dengan cara melukai diri/mengancam
membunuh diri untuk mendapatkan apa yang
menjadi keinginannya.
55. Antisosial Personality Disorder
Definisi
: Gangguan kepribadian antisosial sering disebut sebagai sociopathy dalam
budaya populer. Individu dengan antisosial Personality Disorder sering kurang
empati dan cenderung tidak berperasaan, sinis, dan menghina perasaan, hak, dan
penderitaan orang lain.
Ciri-ciri
umum penderita :
Ø Kegagalan untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma sosial
yang berkaitan dengan perilaku yang sah seperti yang ditunjukkan oleh berulang
kali melakukan tindakan yang dasar untuk penangkapan
Ø Tipu daya , seperti ditunjukkan oleh berulang berbohong,
penggunaan alias, atau menipu orang lain untuk keuntungan pribadi atau kesenangan
Ø Impulsif atau kegagalan untuk merencanakan ke depan
Ø Lekas marah dan agresivitas , seperti yang ditunjukkan oleh
perkelahian fisik berulang atau serangan
Ø Mengabaikan
keselamatan diri sendiri atau orang lain
Ø Konsisten tidak bertanggung jawab , seperti yang ditunjukkan
oleh kegagalan berulang untuk mempertahankan perilaku kerja yang konsisten atau
menghormati kewajiban keuangan
Ø Kurangnya penyesalan , seperti ditunjukkan oleh acuh tak acuh
atau rasionalisasi.
Ø Terkait dengan gangguan kejiwaan yang berbahaya diatas kita
perlu melakukan tindakan yang tepat jika seandainya diri kita, angggota
keluarga, tetangga, sahabat, rekan kerja atau partner bisnis terdiagnosa
mengalami gangguan kejiwaan ini, kenali dan lakukan tindakan yang seharusnya.
56. Psychosthenia
Psychosthenia adalah semacam gangguan jiwa yang bersifat paksaan, yang berarti kurangnya kemampuan jiwa untuk tetap dalam kedaan integrasi yang normal.
57. Neurasthenia
Penyakit neurasthenia adalah penyakit payah. Orang yang di serangnya akan merasa antralain :
Seluruh badan letih, tidak bersemangat,
lekas merasa payah, walaupun sedikit tenaga yang di keluarkan. Perasaan tidak enak sebentar-sebentar ingin marah , menggerutu dan sebagainya.
Tidak sanggup berfikir tentang sesuatu persoalan , sukar mengingat dan memusatkan perhatian.
Apatis, acuh tak acuh terhadap persoalan-persoalan
di luar karena ia merasa seolah-olah akan ambruk saja sewaktu-waktu. Sangat sensitif terhadap cahaya dan suara sehingga detik jam,
menyebabkan tidak bisa tidur.
58. Tiks
Tiks adalah gangguan mental akibat internet. Internet telah membuat banyak orang menjadi “gila”. Ada orang yang
lebih mencintai internet melebihi
rasa cinta kepada pasangannya.
Ada juga orang yang rela tidak tidur demi
chatingdan browsing. Ada anak yang lebih memilih
internet dari nasi. Dari orang dewasa hingga anak-anak memenuhi warung-warung
internet, setiapharinya, karena “kegilaan” terhadap internet.
Delirium
adalah keadaan yang yang bersifat sementara dan biasanya terjadi secara
mendadak, dimana penderita mengalami penurunan kemampuan dalam memusatkan
perhatiannya dan menjadi linglung, mengalami disorientasi dan tidak mampu
berfikir secara jernih.
Delirium
merupakan suatu keadaan mental yang abnormal, bukan suatu penyakit; dengan
sejumlah gejala yang menunjukkan penurunan fungsi mental. Berbagai keadaan
atau penyakit (mulai dari dehidrasi ringan sampai keracunan obat atau infeksi
yang bisa berakibat fatal), bisa menyebabkan delirium. Keadaan ini paling
sering terjadi pada usia lanjut dan penderita yang otaknya telah mengalami
gangguan, termasuk orang yang sakit berat, orang yang mengkonsumsi obat yang
menyebabkan perubahan fikiran atau perilaku dan orang yang mengalami
demensia.
60. Demensia : Penurunan
Kemampuan mental
Demensia
adalah penurunan kemampuan mental yang biasanya berkembang secara perlahan,
dimana terjadi gangguan ingatan, fikiran, penilaian dan kemampuan untuk memusatkan
perhatian, dan bisa terjadi kemunduran kepribadian. Pada
usia muda, demensia bisa terjadi secara mendadak jika cedera hebat, penyakit
atau zat-zat racun (misalnya karbon monoksida) menyebabkan hancurnya sel-sel
otak. Tetapi
demensia biasanya timbul secara perlahan dan menyerang usia diatas 60 tahun. Namun
demensia bukan merupakan bagian dari proses penuaan yang normal. Sejalan dengan
bertambahnya umur, maka perubahan di dalam otak bisa menyebabkan hilangnya
beberapa ingatan (terutama ingatan jangka pendek) dan penurunan beberapa
kemampuan belajar. Perubahan normal ini tidak mempengaruhi fungsi.
Penyakit
Alzheimer merupakan salah satu bentuk demensia yang paling sering ditemukan di
klinik. Demensia adalah gejala kerusakan otak yang mengganggu kemampuan
seseorang untuk berpikir, daya ingat, dan fungsi berbahasa. Hal tersebut
membuat pasien demensia kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.Nama
penyakit Alzheimer berasal dari nama Dr. Alois Alzheimer, dokter berkebangsaan
Jerman yang pertama kali menemukan penyakit ini pada tahun 1906. Dr. Alzheimer
memperhatikan adanya perubahan jaringan otak pada wanita yang meninggal akibat gangguan
mental yang belum pernah ditemui sebelumnya. Pada jaringan otak tersebut
ditemukan lapisan atau plaque dan serabut saraf yang tidak normal.
Kelainan
Penciuman & Pengecapan jarang berakibat fatal sehingga tidak mendapatkan
perhatian medis yang khusus. Tetapi kelainan ini bisa menyebabkan penderita
menjadi putus asa karena mempengaruhi kemampuannya untuk menikmati makanan,
minuman dan bau yang menyenangkan. Kelainan ini juga mempengaruhi kemampuan
penderita untuk mengenali bahan kimia dan gas yang berbahaya, yang dapat menimbulkan
akibat yang serius. Penciuman
dan pengecapan sangat berhubungan erat. Serabut pengecap di lidah menentukan
rasa; saraf-saraf di hidung menentukan penciuman.Kedua sensasi tersebut
dihubungkan ke otak, yang kemudian menggabungkan informasi yang didapat untuk
mengenal dan mengapresiasikan rasa.Beberapa rasa (seperti asin, pahit, manis
dan asam) bisa dikenal tanpa penciuman, tetapi untuk mengenali rasa yang lebih
kompleks (misalnya frambos) diperlukan gabungan dari indera penciuman dan
pengecapan.
63. Anosmia
Anosmia adalah hilangnya atau
berkurangnya kemampuan untuk membaui, merupakan kelainan yang paling sering
ditemui.Penciuman bisa dipengaruhi oleh beberapa perubahan di dalam hidung, di
dalam saraf yang berasal dari hidung menuju ke otak atau di dalam otak.
Misalnya jika rongga hidung tersumbat karena pilek, maka penciuman bisa berkurang karena bau tidak sampai ke penerima bau. Kemampuan membaui akan mempengaruhi rasa sehingga pada penderita pilek, rasa dari makanan terasa kurang enak.
Misalnya jika rongga hidung tersumbat karena pilek, maka penciuman bisa berkurang karena bau tidak sampai ke penerima bau. Kemampuan membaui akan mempengaruhi rasa sehingga pada penderita pilek, rasa dari makanan terasa kurang enak.
64. Disosmia
Disosmia
adalah berubahnya penciuman yang menyebabkan penderita merasa mencium bau yang
tidak enak. Disosmia bisa disebabkan oleh:
Ø Infeksi
di dalam sinus
Ø Kerusakan
parsial pada saraf olfaktorius
Ø Kebersihan
mlut yang jelek, sehingga terjadi infeksi mulut yang berbau tidak enak dan
tercium oleh hidung.
Ø Depresi.
Ø Beberapa
penderita kejang yang penyebabnya berasal dari bagian otak yang merasakan bau
(saraf olfaktorius) akan merncium bau yang tidak menyenangkan (halusinasi
olfaktori). Hal ini merupakan bagian dari kejang, bukan merupakan disosmia.
65. Mythomania.
Istilah ini pertama
kali diperkenalkan pada thn 1905 oleh seorang psikiater bernama ferdinand
dupré. mythomania adalah kecenderungan berbohong yang dimaksudkan bukan untuk menipu/mengelabuhi
orang lain, tetapi justru untuk membantu dirinya sendirimempercayai/meyakini
kebohongannya sendiri. berbeda dengan seorang pembohong biasa yang sadar bahwa
ia tengah berbohong dan mampu membedakan antara kenyataan dan bukan kenyataan,
seorang mythomaniac tiddk sepenuhnya menyadari bahwa ia sedang berbohong. ia
tidak mampu membedakan antara ‘kenyataan’ yg berasal dari imaginasinya dan
kenyataan yangsebenarnya.
Teori Hierarki Of Maslow

Maslow mengembangkan teori tentang
bagaimana semua motivasi saling berkaitan. Ia menyebut teorinya sebagai
“hierarki kebutuhan”. Kebutuhan ini mempunyai tingkat yang berbeda-beda. Ketika
satu tingkat kebutuhan terpenuhi atau mendominasi, orang tidak lagi mendapat
motivasi dari kebutuhan tersebut. Selanjutnya orang akan berusaha memenuhi
kebutuhan tingkat berikutnya. Maslow membagi tingkat kebutuhan manusia menjadi
sebagai berikut: (1) Kebutuhan
fisiologis: kebutuhan yang dasariah, misalnya rasa lapar, haus, tempat
berteduh, seks, tidur, oksigen, dan kebutuhan jasmani lainnya. (2)Kebutuhan
akan rasa aman: mencakup antara lain keselamatan dan perlindungan terhadap
kerugian fisik dan emosional. (3)Kebutuhan sosial: mencakup kebutuhan akan rasa
memiliki dan dimiliki, kasih sayang, diterima-baik, dan persahabatan.
(4)Kebutuhan akan penghargaan: mencakup faktor penghormatan internal seperti
harga diri, otonomi, dan prestasi; serta faktor eksternal seperti status,
pengakuan, dan perhatian. (5)Kebutuhan akan aktualisasi diri: mencakup hasrat
untuk makin menjadi diri sepenuh kemampuannya sendiri, menjadi apa saja menurut
kemampuannya. Maslow menyebut teori Hierarki Kebutuhan-nya sendiri sebagai
sintesis atau perpaduan teori yang holistik dinamis. Disebut demikian karena
Maslow mendasarkan teorinya dengan mengikuti tradisi fungsional James dan
Dewey, yang dipadu dengan unsur-unsur kepercayaan Wertheimer, Goldstein, dan
psikologi Gestalt, dan dengan dinamisme Freud, Fromm, Horney, Reich, Jung, dan
Adler (Maslow, 1984: 39).
Identifikasi Hieraki Kebutuhan dan
Aplikasi Manajemen
1.
Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan
fisiologis adalah kebutuhan manusia yang paling mendasar untuk mempertahankan
hidupnya secara fisik, yaitu kebutuhan akan makanan, minuman, tempat tinggal,
seks, tidur, istirahat, dan udara. Seseorang yang mengalami kekurangan makanan,
harga diri, dan cinta, pertama-tama akan mencari makanan terlebih dahulu. Bagi
orang yang berada dalam keadaan lapar berat dan membahayakan, tak ada minat
lain kecuali makanan. Bagi masyarakat
sejahtera jenis-jenis kebutuhan ini umumnya telah terpenuhi. Ketika kebutuhan
dasar ini terpuaskan, dengan segera kebutuhan-kebutuhan lain (yang lebih tinggi
tingkatnya) akan muncul dan mendominasi perilaku manusia (Ranupandojo &
Husnan, 1995: 181; Goble, 1987: 71-72). Tak teragukan lagi bahwa kebutuhan
fisiologis ini adalah kebutuhan yang paling kuat dan mendesak. Ini berarti
bahwa pada diri manusia yang sangat merasa kekurangan segala-galanya dalam
kehidupannya, besar sekali kemungkinan bahwa motivasi yang paling besar ialah
kebutuhan fisiologis dan bukan yang lain-lainnya. Dengan kata lain, seorang
individu yang melarat kehidupannya, mungkin sekali akan selalu termotivasi oleh
kebutuhan-kebutuhan ini (Winardi, 2002: 14).
2.
Kebutuhan Rasa Aman
Segera setelah
kebutuhan dasariah terpuaskan, muncullah apa yang digambarkan Maslow sebagai
kebutuhan akan rasa aman atau keselamatan. Kebutuhan ini menampilkan diri dalam
kategori kebutuhan akan kemantapan, perlindungan, kebebasan dari rasa takut,
cemas dan kekalutan; kebutuhan akan struktur, ketertiban, hukum, batas-batas,
dan sebagainya. Kebutuhan ini dapat kita amati pada seorang anak. Biasanya
seorang anak membutuhkan suatu dunia atau lingkungan yang dapat diramalkan.
Seorang anak menyukai konsistensi dan kerutinan sampai batas-batas tertentu.
Jika hal-hal itu tidak ditemukan, maka ia akan menjadi cemas dan merasa tidak
aman. Orang yang merasa tidak aman memiliki kebutuhan akan keteraturan dan stabilitas
serta akan berusaha keras menghindari hal-hal yang bersifat asing dan tidak
diharapkan (Goble, 1987: 73).
3.
Kebutuhan Sosial
Setelah
terpuaskan kebutuhan akan rasa aman, maka kebutuhan sosial yang mencakup
kebutuhan akan rasa memiliki-dimiliki, saling percaya, cinta, dan kasih sayang
akan menjadi motivator penting bagi perilaku. Pada tingkat kebutuhan ini, dan
belum pernah sebelumnya, orang akan sangat merasakan tiadanya sahabat, kekasih,
isteri, suami, atau anak-anak. Ia haus akan relasi yang penuh arti dan penuh
kasih dengan orang lain pada umumnya. Ia membutuhkan terutama tempat (peranan)
di tengah kelompok atau lingkungannya, dan akan berusaha keras untuk mencapai
dan mempertahankannya. Orang di posisi kebutuhan ini bahkan mungkin telah lupa bahwa
tatkala masih memuaskan kebutuhan akan makanan, ia pernah meremehkan cinta
sebagai hal yang tidak nyata, tidak perlu, dan tidak penting. Sekarang ia akan
sangat merasakan perihnya rasa kesepian itu, pengucilan sosial, penolakan,
tiadanya keramahan, dan keadaan yang tak menentu (Goble, 1987: 74).
4.
Kebutuhan
akan Penghargaan
Menurut Maslow, semua orang dalam masyarakat (kecuali
beberapa kasus yang patologis) mempunyai kebutuhan atau menginginkan penilaian
diri yang mantap, mempunyai dasar yang kuat, dan biasanya bermutu tinggi, akan
rasa hormat diri atau harga diri. Karenanya, Maslow membedakan kebutuhan ini
menjadi kebutuhan akan penghargaan secara internal dan eksternal. Yang pertama
(internal) mencakup kebutuhan akan harga diri, kepercayaan diri, kompetensi,
penguasaan, kecukupan, prestasi, ketidaktergantungan, dan kebebasan
(kemerdekaan). Yang kedua (eksternal) menyangkut penghargaan dari orang lain,
prestise, pengakuan, penerimaan, ketenaran, martabat, perhatian, kedudukan, apresiasi atau nama
baik. Orang yang memiliki cukup harga diri akan lebih percaya diri. Dengan
demikian ia akan lebih berpotensi dan produktif. Sebaliknya harga diri yang
kurang akan menyebabkan rasa rendah diri, rasa tidak berdaya, bahkan rasa putus
asa serta perilaku yang neurotik. Kebebasan atau kemerdekaan pada tingkat
kebutuhan ini adalah kebutuhan akan rasa ketidakterikatan oleh hal-hal yang
menghambat perwujudan diri. Kebutuhan ini tidak bisa ditukar dengan sebungkus
nasi goreng atau sejumlah uang karena kebutuhan akan hal-hal itu telah
terpuaskan (Maslow, 1984: 76-77).
5. Kebutuhan akan
Aktualisasi Diri
Menurut Maslow, setiap orang harus berkembang sepenuh
kemampuannya. Kebutuhan manusia untuk bertumbuh, berkembang, dan menggunakan
kemampuannya disebut Maslow sebagai aktualisasi diri. Maslow juga menyebut
aktualisasi diri sebagai hasrat untuk makin menjadi diri sepenuh kemampuan
sendiri, menjadi apa menurut kemampuan yang dimiliki. Kebutuhan akan
aktualisasi diri ini biasanya muncul setelah kebutuhan akan cinta dan akan
penghargaan terpuaskan secara memadai (Goble, 1987: 77). Kebutuhan akan aktualisasi diri ini merupakan
aspek terpenting dalam teori motivasi Maslow. Dewasa ini bahkan sejumlah
pemikir menjadikan kebutuhan ini sebagai titik tolak prioritas untuk membina
manusia berkepribadian unggul. Belakangan ini muncul gagasan tentang perlunya
jembatan antara kemampuan manajerial secara ekonomis dengan kedalaman
spiritual. Manajer yang diharapkan adalah pemimpin yang handal tanpa melupakan
sisi kerohanian. Dalam konteks ini, piramida kebutuhan Maslow yang berangkat
dari titik tolak kebutuhan fisiologis hingga aktualisasi diri diputarbalikkan.
Dengan demikian perilaku organisme yang diharapkan bukanlah perilaku yang rakus
dan terus-menerus mengejar pemuasan kebutuhan, melainkan perilaku yang lebih
suka memahami daripada dipahami, memberi daripada menerima.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar