PRAKTIKUM V
A. Judul Praktikum
Jaringan Penyusun Tubuh Hewan
B.Tujuan
Praktikum
Setelah praktikum diharapkan
mahasiswa dapat menjelaskan ciri-ciri dan struktur histologist dari jaringan
epitel, jaringan pengikat, jaringan saraf dan jaringan otot.
C. Dasar Teori
Tubuh hewan terdiri
atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi
yang sama. Jaringan dengan struktur yang khusus memungkinkan mereka mempunyai
fungsi yang spesifik. Sebagai contoh, otot-otot jantung yang bercabang
menghubungkan sel-jantung yang lainnya. Percabangan tersebut membantu kontraksi
sel-sel dalam satu koordinasi. Ilmu yang mempelajari jaringan disebut
histology.( Suripto, H. 1990. Struktur Hewan. Bandung : ITB.)
Pada dasarnya jaringan pada hewan dapat dibagi dalm 4
kelompok, yakni jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan saraf.
1.
Jaringan epitel
Jaringan
epitel merupakan jaringan yang membatasi tubuh dengan lingkungannya, baik
disebelah luar maupun disebelah dalam seperti dinding usus, pembuluh darah, dan
lain-lain. Jaringan epitel berupa epitel seselapis pipih, epitel selapis
kubus,epitel selapis silindris, epitel berlapis pipih dan epitel selapis semu
silindris. ( Team teaching praktikum biologi, 2014. “Penuntun
Praktikum Biologi Umum”.Universitas Negeri Gorontalo)
Jaringan epitel dibuat dari sel-sel memadat yang tersusun
dalam lapisan pipih. Jaringan ini membentuk kulit yang membungkus tubuh. Jaringan
epitel menjalankan berbagai fungsi. Dalam setiap kasus fungsi ini mencerminkan
kenyataan bahwa epitel selalu terdapat di perbatasan antara massa sel dan
rongga atau ruang. Epitelium juga berfungsi dalam mengangkut bahan-bahan dari
jaringan dan ke rongga yang dipisahkannya. Epitel kolumner pada saluran
pencernaan mengeluarkan enzim-enzim cerna ke dalam intestin dan juga menyerap
produk akhir pencernaan makanan daripadanya. Semua kelenjar pencernaan pada
tubuh dilapisi dengan epitelium. Epitelium juga melapisi tabung air dan dan
rongga paru-paru .
Sifat umum :
a.
Jaringan epitel
terdiri dari sel dengan batas yang jelas
b.
Terletak paling
luar maka sebagai proteksi.
c.
Susunannya rapat
satu sama lain, maka disebut jaringan seluler.
d.
Di saluran
selain proteksi juga untuk akses transportasi misanya alveolus, usus halus
(sebagai absorbs bisa osmoe maupun difusi).
e.
Bentuknya
bervariasi bergantung dari letak maupun perannya
2.
Jaringan ikat
Jaringan ikat merupakan jaringan yang berfungsi memperkuat tubuh, mengisi
tubuh dan menghubungkan jaringan yang satunya dengan yang lainnya.contoh
jaringan ikat misalnya jaringan maseenkim, jaringan ikat longagar, jaringan
ikat padat, jaringan lemak,jaringan tulang rawan, jaringan tulang keras dan
darah.
( Team
teaching praktikum biologi, 2014. “Penuntun Praktikum Biologi Umum”.Universitas
Negeri Gorontalo).
3. Jaringan Otot
Jaringan
otot
mempunyai fungsiuntuk pergerakan karena sel-selnyadapat berkontraksi. ( Team teaching praktikum
biologi, 2014. “Penuntun Praktikum Biologi Umum”.Universitas Negeri Gorontalo).
Jaringan
otot membantu saat kontraksi dan relaksasi, terdiri atas jaringan otot polos,
jaringan otot lurik dan jaringan otot jantung. Otot lurik juga disebut otot
rangka. Aktivitas ini termasuk gerak somatic, atau gerak pernafasan, sistem
saraf. Otot polos atau otot pernafasan, yang berhubungan dengan saraf autonomy,
ini ditemukan pada organ dalam. Otot jantung, mempunyai ciri khusus daripada
otot lurik dan otot polos, yaitu otot ini mampu bekerjasama dalam jaringan
kerja pada lapisan jaringan otot atau di dalam suatu jaringan tertentu.
a.
Otot polos. Otot
polos terdiri atas sel yang panjang dan tidak bergaris melintang, masing-
masing dibungkus oleh lamina basalis dan jalinan serat retikulin. Kedua
komponen terakhir berfungsi menggabungkan kekuatan yang dibangkitkan oleh
setiap serat otot polos menjadi semacam aksi bersama. Setiap sel otot polos
memiliki inti tunggal di pusat bagian sel yang lebar.
b.
Otot lurik. Otot
lurik juga disebut sebagai otot rangka yang terdiri atas serat-serat otot,
berkas- berkas sel yang sangat panjang, selindris dan berinti banyak. Inti yang
banyak terjadi akibat peleburan mioblas mononukleus embrional. Inti lonjong
umumnya terletak pada tepi sel di bawah membran sel. Lokasi inti yang khas
membantu dalam membedakan otot rangka dari otot jantung dan otot polos yang
keduanya memiliki inti di tengah.
c.
Otot jantung. Sel
otot jantung membentuk tautan rumit diantara cabang- cabangnya yang terjulur.
Sel di dalam rantai demikian seringkali bercabang dua atau bercabang dan
bersambung dengan sel dari rantai berdekatan. Ciri yang dapat membedakan dan
unik dari otot jantung ialah adanya garis- garis gelap melintang yang melintasi
rantai sel- sel dengan interval yang tidak teratur.
(Fida Rachmadiarti, dkk, 2007: 198-202)
(Fida Rachmadiarti, dkk, 2007: 198-202)
4. Jaringan saraf
Jaringan saraf merupakan alat koordinasi pada segala
aktivitas tubuh hewan disebabkankarena adabsistem saraf. Satu sistem saraf
dibangunkan atas sel-sel saraf(neuron). Satu sel saraf mempunyai satu badan sel
kemudian dari badan sel keluar tonjolan-tonjolan sitoplasma, yakni dendritdan
neurit(akson).
(Team teaching
praktikum biologi, 2014. “Penuntun Praktikum Biologi Umum”. Universitas Negeri
Gorontalo )
D. Alat dan Bahan
No
|
Nama
|
Gambar
|
Fungsi
|
1.
|
Mikroskop
|
|
Digunakan
untuk mengamati struktur dari jaringan penyusun tubuh hewan
|
2.
|
Preparat epitel kulit mamalia
|
|
Digunakan sebagai bahan percobaan
dalam mengamati struktur jaringan epitel
|
3.
|
Preparat jaringan compact bone
|
|
Digunakan sebagai bahan percobaan
dalam mengamati struktur jaringan pengikat
|
4.
|
Preparat jaringan otot jantung
|
|
Digunakan sebagai bahan percobaan
dalam mengamati struktur jaringan otot
|
5.
|
Preparat jaringan otot polos
|
|
Digunakan sebagai bahan percobaan
dalam mengamati struktur jaringan otot
|
6.
|
Preparat jaringan otot rangka
|
|
Digunakan sebagai bahan percobaan
dalam mengamati struktur jaringan otot
|
7.
|
Preparat jaringan syaraf
|
|
Digunakan sebagai bahan percobaan
dalam mengamati struktur jaringan syaraf
|
8.
|
Minyak imersi
|
|
|
E.
Cara Kerja
1.
Epitel kulit mamalia
Preparat epitel kulit mamalia
|
- Diamati
strukturnya
- Memperhatikan bagian epidermisnya
-
Menentukan bentuk epitelnya
Struktur
jaringan epitel
|
2. Jaringan tulang keras
Preparat tulang keras
|
- Diamati
strukturnya
-Menggambar
satu system harvest lengkap dengan bagian-bagiannya
Struktur
jaringan pengikat
|
3. Jaringan otot
Preparat jaringan otot jantung, otot polos, otot rangka
|
-Diamati
struktur histologisnya
-Menggambar
serabut otot lengkap dengan intinya
Struktur
jaringan otot
|
4. Jaringan syaraf
Preparat jaringan syaraf
|
-Diamati
struktur histologisnya
-Menggambar
preparat yang Nampak di mikroskop
Struktur
jaringan syaraf
|
F.
Hasil Praktikum
1. Epitel kulit mamalia
Hasil
pengamatan dilihat dari gambar berikut ini :
b
|
c
|
a
|
gambar 1 gambar 2
Keterangan :
Gambar 1 : jaringan epitel menggunakan mikroskop
pembesaran 16 X 4
Gambar 2 : Struktur sel hewan
a. Membran plasma
b. Inti sel
c. Sitoplasma
2. Jaringan tulang keras
Hasil
pengamatan dilihat dari gambar berikut ini :
b
|
c
|
a
|
gambar 1 gambar 2
Keterangan :
Gambar 1 : jaringan tulang keras menggunakan mikroskop
pembesaran 16 x 10.
Gambar 2 : Struktur sel hewan
d. Membran plasma
e. Inti sel
f. Sitoplasma
3. Jaringan otot
a) Otot polos
Hasil
pengamatan dilihat dari gambar berikut ini :
b
|
c
|
a
|
gambar 1 gambar 2
Keterangan :
Gambar 1 : Jaringan otot polos menggunakan mikroskop
pembesaran 16 x 4.
Gambar 2 : Struktur sel hewan
g. Membran plasma
h. Inti sel
i.
Sitoplasma
b) Otot jantung
Hasil
pengamatan dilihat dari gambar berikut ini :
b
|
c
|
a
|
gambar 1 gambar 2
Keterangan :
Gambar 1 : Jaringan otot jantung menggunakan mikroskop
pembesaran 16 x 4.
Gambar 2 : Struktur sel hewan
j.
Membran plasma
k. Inti sel
l.
Sitoplasma
c) Otot lurik
Hasil
pengamatan dilihat dari gambar berikut ini :
b
|
c
|
a
|
gambar 1 gambar 2
Keterangan :
Gambar 1 : Jaringan otot lurik menggunakan mikroskop
pembesaran 16 x 4.
Gambar 2 : Struktur sel hewan
m. Membran plasma
n. Inti sel
o. Sitoplasma
4. Jaringan syaraf
Hasil
pengamatan dilihat dari gambar berikut ini :
b
|
c
|
a
|
gambar 1 gambar 2
Keterangan :
Gambar 1 : Jaringan syaraf menggunakan mikroskop
pembesaran 10 x 10.
Gambar 2 : Struktur sel hewan
p. Membran plasma
q. Inti sel
r.
Sitoplasma
G.
Pembahasan
1. DIFUSI
Difusi adalah perpindahan molekul-molekul dari konsentrasi
tinggi ke konsentrasi rendah. Dimana percobaan yang kami lakukan dengan
menggunakan aquadest sebagai pelarut dan Metylen
Blue juga kristal CuSo4 sebagai zat terlarut. Difusi akan terus menerus
terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata. Dalam percobaan
ini, kita mengamati proses difusi dengan menggunakan larutan Metylen blue dan Kristal CuSO4 yang
dilarutkan atau dicampurkan kedalam air.
Percobaan pertama kami meneteskan 2 tetes larutan MB kedalam
gelas beker yang berisi air, kemudian memasukan Kristal CuSO4 sebanyak 1/4
sendok kedalam gelas beker lainnya. Pada percobaan ini, masing-masing gelas
beker yang telah berisi larutan MB dan Kristal CuSO4 kita aduk menggunakan
pengaduk. Setelah itu kami mengamati proses difusi yang terjadi. Saat mengamati
proses difusi, waktu yang diperlukan larutan MB untuk menyatu dengan air yang
dilakukan pengadukan adalah 11,23 detik. Sedangkan waktu dimana kristal CuSO4
bercampur/ menyatu dengan air yang dilakukan pengadukan adalah 1,24 menit.
Dalam percobaan difusi yang
dilakukan dengan cara pengadukan, proses penyebaran metylene blue (MB)
dan Kristal CuSO4 dalam aquadest sangat cepat karena adanya tekanan
yang diberikan pada kedua zat tersebut yang berupa pengadukan. Hanya saja metylene
blue (MB) proses penyebarannya sangat cepat dibandingkan dengan Kristal
CuSO4. Hal ini disebabkan oleh wujud metylene blue yang berbentuk
cair sehingga metylene blue lebih cepat penyebarannya karena molekul-molekulnya
bebas atau berjauhan dibandingkan dengan Kristal CuSO4 yang berwujud
padat dan molekul-molekulnya terikat sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama
untuk menyebar.
Pada percobaan kedua, kami tetap mengunakan Larutan Metylen blue dan juga Kristal CuSO4
dengan konsentrasi yang sama tetapi tidak melakukan pengadukan. Waktu yang
diperlukan Larutan MB untuk berdifusi dengan air adalah 7,75 Menit sedangkan
Kristal CuSO4 membutuhkan waktu selam 17,16 menit.
Dalam percobaan difusi yang dilakukan tanpa pengadukan,
proses penyebarannya sama yaitu metylene blue lebih cepat menyebar dibandingkan
dengan Kristal CuSO4. Hanya saja proses penyebarannya berlangsung
sangat lambat apabila dibandingkan dengan percobaan difusi yang dilakukan
dengan pengadukan. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya tekanan yang diberikan
pada percobaan tersebut. Semakin besar tekanan yang diberikan, semakin cepat
pula proses penyebarannya dan semakin kecil tekanan yang diberikan, semakin
lambat pula proses penyebarannya.
2.
OSMOSIS
Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui membran semi
permiabel dari larutan hipotonis ke hipertonis. pada percobaan ini, kami
mengunakan dua buah wadah yang berisi larutan air, dan yang satunya berisi
larutan NaCl.
Pada percobaan pengamatan proses osmosis, kami menggunakan
kentang. pertama kami mengupasnya , selanjutnnya di potong berbentuk kubus
sebanyak 2 potongan. Berat awal masing-masing potongan kentang adalah 7,9746
gram dan 7,6593 gram lalu diberi label A dan B. Kemudian, salah satu potongan
kentang ini kami masukan kedalam gelas beker yang berisi aquades dan potongan
kentang yang satunya lagi kami letakan pada gelas beker yang berisi larutan
NaCl.
Percobaan atau eksperimen yang dilakukan dengan menggunakan
air garam/ Nacl, menghasilkan data dimana kubus kentang yang sebelum direndam
air garam, massanya lebih besar dibandingkan setelah direndam dengan air garam.
Massa atau berat sebelumnya yaitu 7,974 gram berkurang menjadi 6,8209 gram. hal
ini membuktikan bahwa konsentrasi yang ada pada kentang bersifat hipotonis
sehingga air atau zat yang ada pada kentang berpindah kelautan NaCl yang
bersifat hipertonik.
Percobaan atau eksperimen yang dilakukan dengan menggunakan
air biasa menghasilkan data dimana kubus kentang yang sebelum direndam air
biasa, massanya lebih kecil dibandingkan setelah direndam dengan air biasa.
Massa atau berat sebelumnya yaitu 7,6593 gram bertambah menjadi 8,1198 gram.
hal ini membuktikan bahwa konsentrasi yang ada pada kentang bersifat
hipertonis sedangkan air bersifat
hipotonis sehingga konsentrasi atau zat dari air berpindah ke kentang.
H.
Kesimpulan
Dalam
tabel Osmosis, terlihat jelas bahwa pada air garam, kentang yang sebelum
direndam massanya lebih besar dibandingkan dengan kentang yang setelah direndam
dengan air garam. Sedangkan pada air biasa, kentang yang sebelum direndam lebih
kecil massanya dibandingkan dengan setelah direndam dengan air.
Dalam
tabel Difusi, terlihat jelas bahwa Dengan cara mengaduk, percobaan dengan
menggunakan CuSO4 maupun MB Larutannya lebih cepat terlarut ke dalam
zat pelarut dibandingkan dengan tanpa diaduk. Larutannya lebih lama terlarut ke
dalam zat pelarut.
J. Daftar Pustaka
Idel, Anatoni
dan Jamal, Abdul. 1999.” Pintar
Biologi”. Surabaya : Gitamedia Press
Lim, Brotowidjoyo. 1989. “Zoologi Dasar”. Jakarta : Erlangga.
Mariam.
2010. JARINGAN HEWAN, (http://www.scribd.com/doc/34676631
/JARINGAN-HEWAN, diakses tanggal 28 Oktober 2014)
/JARINGAN-HEWAN, diakses tanggal 28 Oktober 2014)
Suripto, H. 1990. “Struktur Hewan”.
Bandung : ITB.
Pratiwi, D.A.
Maryati. Srikini. Suharno dan S. Bambang. 2006. Biology.
Jakarta :
Erlangga.
Team teaching
praktikum biologi, 2014. “Penuntun Praktikum Biologi Umum”.
Universitas Negeri Gorontalo
Universitas Negeri Gorontalo
Jawaban Tugas
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan :
a. Larutan hipertonis d. Selaput impermeable
b. Larutan Hipotonis e. Selaput semipermeabel
c. Larutan Isotonis f. Selaput permeable
Jawaban :
a. Larutan hipertonis merupakan larutan
yang mempunyai konsentrasi atau tekanan osmosisn yang lebih tinggi daripada
larutan yang lainya dan terdapat didalam sel.
b. Larutan hipotonis merupakan larutan
yang mempunyai konsentrasi atau tekanan osmosis lebih rendah daripada larutan lainnya
dan terdapat diluar sel.
c. larutan isotonis merupakan suatu
kondisi diman larutan tersebut berada dalam konsentrasi yang seimbang atau
tekanan osmosisnya sama.
d. Selaput impermeable merupakan sifat
membran yang tidak dapat dilalui suatu zat.
e. Selaput semipermeabel adalah sifat
membrane yang hanya dapat dilalui ataupun dilewati molekul-molekul tertentu.
f. Selaput permeable adalah sifat
membran yang dapat dilewati oleh suatu zat.
2. Jelaskan apa saja yang memengaruhi
terjadinya difusi dan osmosis !
Jawaban :
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi
proses difusi :
a) Tekanan
b) Wujud materi
c) Suhu
d) Ukuran molekul
e) Konsentrasi
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi
proses osmosis :
a) Ukuran zat terlarut
b) Tebal membran
c) Luas permukaan
d) Jarak zat pelarut dan zat telarut
e) suhu
3. Berikan contoh difusi dan osmosis
pada sampel yang berbeda !
a) Contoh Difusi
7. Pada saat kita
menyemprotkan parfum, secara otomatis gas parfum tersebut akan langsung
berdifusi dan menyebar keseluruh ruangan.
8. Pada saat kita
membuat sirup , diman saat kita menuangkan sirup kedalam air makan sirup
tersebut akan menyatu dengan air sehingga membentuk suatu larutan.
b) Contoh Osmosis
Ø Pada saat kita
memncuci pakaian menggunakan deterjen, maka beberapa menit ataupun jam jari
tangan kita menjadi berkerut. Ini merupakan proses osmosis dimana pada saat itu
sel tangan kita berada dalam kondisi hipotonik sedangkan air deterjen
berkonsentrasi tinggi (dalam kondisi hipertonis) sehingga sel ditangan kita
menjadi berkerut.
Ø Ikan air tawar
yang ditempatkan di air laut akan mengalami penyusutan volume tubuh.
Ø Pada saat kita
meletakan sel tanaman dalam kondisi hipertonik, maka sel tersebut akan
menyusut(ter-plasmolisi) karena cairan sel keluar menuju larutan hipertonik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar