A.
Judul
Pembuatan sediaan mikroskopik (olesan bakteri)
B.
Tujuan Pratikum
Mempelajari cara menyiapkan
olesan bakteri dengan baik, sebagai prasyarat bagi pewarnaan gram
C.
Dasar Teori
Mikroskop saat ini sudah berada dalam era teknologi tinggi dan
perananya makin sangat berguna dalam bidang medis terutama dalam miroorganisme.
Untuk menggunakan mikroskop terlebih dahulu kita akan melalu langkah-langkah
yang akan dijelaskan dalam prosedur kerja. Pewarnaan mikroba sangat
bergantung dengan sediaan mikroskopik ini, maka dari itu perlu ketelitian untuk
medapat hasil yang diharapkan.
Istilah mikroskop berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata micron yang
berarti kecil dan scopos yang artinya tujuan. Dari dua pengertian tersebut,
mikroskop dapat diartikan sebagai alat yang dibuat atau dipergunakan untuk
melihat secara detail obyek yang terlalu kecil apabila dilihat oleh mata
telanjang dalam jarak yang dekat. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan
menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat
kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.
Fiksasi merupakan salah satu factor penentu
keberhasilan di dalam pewarnaan mikroba.
Pelaksanaan fiksasi sebelum dilakukannya pewarnaan hal ini bertujuan untuk
melekatkan sel pada gelas obyek, membunuh mikroba, karena sel dalam keadaan
mati lebih mudah diwarnai dari pada sel dalam keadaan hidup, melepaskan
granular protein menjadi gugus reaktif-NH3 yang akan bereaksi dengan
gugus OH- dari zat warna, mencegah terjadinya otolitis sel, yaitu proses
pecahnya sel yang disebabkan oleh enzim yang ada didalamnya dan merubah daya
ikat zat warna. Fiksasi dapat dilakukan secara fisik dengan pemanasan atapun
pengeringan secara dingan, sedang yang paling umum dilakukan secara kimia
dengan penambahan sabun, formalin, fenol, dan sebagainya.
D.
Alat dan bahan
No.
|
Nama
|
Gambar
|
Fungsi
|
1.
|
Objek gelas
|
![]() |
Untuk
melekatkan preparat/sediaan yang akan dilihat di mikroskop
|
2.
|
Alkohol
|
![]() |
Sebagai
bahan yang mensterilkan bahan praktikum
|
3.
|
Jarum inokulasi
|
![]() |
Untuk mengambil koloni
suatu mikroba dan untuk inokulasi
|
4.
|
Pembakar bunsen
|
![]() |
Untuk memanaskan dan
mensterilkan jarum inokulasi atau sengkelit
|
5.
|
Biakan bakteri muda (24-28 jam)
|
![]() |
Sebagai sampel
|
6.
|
Kapas
|
![]() |
Untuk menyumbat tabung reaksi
|
7.
|
Pipet tetes
|
![]() |
Untuk mengambil larutan dalam jumlah sedikit
|
8.
|
Aquades
|
|
Untuk sterilisasi bahan maupun alat
|
E.
Prosedur Kerja
1.
Membersihkan objek glas hingga
bebas lemak dengan kapas beralkohol.

2.
Meneteskan satu tetes aquadest
dengan menggunakan pipet tetes pada objek glas.

3.
Memijarkan jarum inokulasi dan
mendinginkannya.

4.
Mengambil biakan bakteri dengan
jarum inokulasi, kemudian mencampurkan dengan tetesan aquadest pada objek glas,
menyebarkan supspensi tersebut sehingga menjadi sedian tipis dalam bentuk
lingkaran kira-kira sebesar uang logam
25 rupiah.



5.
Mengeringkan sedian tersebut di
udara.

6.
Merekatkan sedian tersebut
dengan melewatkan objek glas bagian bawahnya di atas api sebanyak tiga kali,
cara ini di sebut “fiksasi panas”

7.
Sediaan siap untuk di warnai.

F.
Hasil Pengamatan
![]() |
G.
Pembahasan
Dalam praktikum
ini pertama
mempersiapkan kaca preparat, setelah kaca preparat dibersihkan, ditetesi
dengan aquades. Kemudian setelah itu mengambil jarum ose, sebelum
jarum ose digunakan jarum ose ini harus disterilkan dulu
dengan melewatkan di atas api, setelah dipanaskan dan
kemudian didinginkan, selanjutnya mengambil biakan bakteri yang sebelumnya
sudah kita inkubasi terlebih dahulu. Biakan yang kita ambil letakan diatas kaca
preparat yang sudah ditetesi aquades. Campur dan
disebarkan sampel sampai membentuk lingkaran, kemudian dikeringkan di udara.
Setelah melewati pengeringan melalui udara, sediaan tersebut direkatkan dengan cara fiksasi
panas,
yakni dengan
melewatkan sediaan tersebut di atas api sebanyak tiga kali. Setelah melewat
proses tersebut maka proses dilanjutkan dengan mewarnainya.
Pembuatan media
mikroskopik dilakukan dengan menggunakan teknik fiksasi yang biasanya
disebut dengan fiksasi panas yaitu proses merekatkan sediaan dengan melewatkan
objek gelas baian bawahnya di atas api sebanyak 3 kali. Tujuan dari fiksasi ini
sendiri yaitu untuk memetikan bakteri tanpa merusak bakteri tersebut.
I.
Kesimpulan
Pembuatan media mikroskopik dilakukan dengan cara fiksasi panas.
Fiksasi Panas adalah suatu cara yang digunakan untuk menseterilkan media dengan
cara melewatkan media di atas api yang membara. Dan tujuan dari fiksasi panas
adalah untuk melekatkan bakteri pada media tersebut.
Setelah media dipanaskan dengan cara fiksasi panas media siap dipakai untuk
percobaan dalam pewarnaan gram.
J.
Jawaban Tugas
Soal
Mengapa harus
dilakukan sterilisasi dalam setiap kegiatan praktikum ataupun penelitian
mikrobiologi?
Jawab
Sterilisasi dalam mikrobiologi merupakan pembebasan tiap benda atau
substansi dari semua kehidupan dalam bentuk apapun. Semua alat yang digunakan pada saat akan melakukan sterilisasi
harus dilewatkan pada api bunsen, agar alat yang akan
dipakai dalam keadaan steril. Prosedur ini sangat efektif membunuh bentuk spora
maupun toksin yang dihasilkan oleh bakteri..
Daftar
Pustaka
Dwijoseputro, D.
1998. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan
Hadiaetomo, R.S, 1985, Mikrobiologi
Dasar Dalam Praktek. Jakarta: PT. Gramedia
Team Teaching. 2015. Penuntun Praktikum Mikrobiologi dan Parasitologi. Laboratorium Kesehatan Masyarakat UNG
Pelczar, M. J. dan
E. C. S. Chan1986. Dasar-dasar
Mikrobiologi. Jakarta: UI Press
Suriawiria, U. 2005. Mikrobiologi
Dasar. Jakarta: Papas Sinar Sinanti
Waluyo, L.2007. Mikrobiologi Umum edisi revisi. Malang: ummpress
Tidak ada komentar:
Posting Komentar