Rabu, 19 Oktober 2016

Laporan Praktikum Pembuatan sediaan mikroskopik (olesan bakteri)



A.    Judul
Pembuatan sediaan mikroskopik (olesan bakteri)

B.      Tujuan Pratikum
Mempelajari cara menyiapkan olesan bakteri dengan baik, sebagai prasyarat bagi pewarnaan gram

C.   Dasar  Teori
       Mikroskop saat ini sudah berada dalam era teknologi tinggi dan perananya makin sangat berguna dalam bidang medis terutama dalam miroorganisme. Untuk menggunakan mikroskop terlebih dahulu kita akan melalu langkah-langkah yang akan dijelaskan dalam prosedur kerja. Pewarnaan mikroba sangat bergantung dengan sediaan mikroskopik ini, maka dari itu perlu ketelitian untuk medapat hasil yang diharapkan.
       Istilah mikroskop berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata micron yang berarti kecil dan scopos yang artinya tujuan. Dari dua pengertian tersebut, mikroskop dapat diartikan sebagai alat yang dibuat atau dipergunakan untuk melihat secara detail obyek yang terlalu kecil apabila dilihat oleh mata telanjang dalam jarak yang dekat. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.
       Fiksasi merupakan salah satu factor penentu keberhasilan di dalam pewarnaan  mikroba. Pelaksanaan fiksasi sebelum dilakukannya pewarnaan hal ini bertujuan untuk melekatkan sel pada gelas obyek, membunuh mikroba, karena sel dalam keadaan mati lebih mudah diwarnai dari pada sel dalam keadaan hidup, melepaskan granular protein menjadi gugus reaktif-NH3 yang akan bereaksi dengan gugus OH- dari zat warna, mencegah terjadinya otolitis sel, yaitu proses pecahnya sel yang disebabkan oleh enzim yang ada didalamnya dan merubah daya ikat zat warna. Fiksasi dapat dilakukan secara fisik dengan pemanasan atapun pengeringan secara dingan, sedang yang paling umum dilakukan secara kimia dengan penambahan sabun, formalin, fenol, dan sebagainya.  

D.    Alat dan bahan
No.
Nama
Gambar
Fungsi
1.
Objek gelas
Untuk melekatkan preparat/sediaan yang akan dilihat di mikroskop
2.
Alkohol
Sebagai bahan yang mensterilkan bahan praktikum
3.
Jarum inokulasi
Untuk mengambil koloni suatu mikroba dan untuk inokulasi
4.
Pembakar bunsen
Untuk memanaskan dan mensterilkan jarum inokulasi atau sengkelit
5.
Biakan bakteri muda (24-28 jam)
Sebagai sampel
6.
Kapas
Untuk menyumbat tabung reaksi
7.
Pipet tetes
Untuk mengambil larutan dalam jumlah sedikit
8.
Aquades

Untuk sterilisasi bahan maupun alat

E.      Prosedur Kerja
1.      Membersihkan objek glas hingga bebas lemak dengan kapas beralkohol.
2.      Meneteskan satu tetes aquadest dengan menggunakan pipet tetes pada objek glas.
3.      Memijarkan jarum inokulasi dan mendinginkannya.
4.      Mengambil biakan bakteri dengan jarum inokulasi, kemudian mencampurkan dengan tetesan aquadest pada objek glas, menyebarkan supspensi tersebut sehingga menjadi sedian tipis dalam bentuk lingkaran  kira-kira sebesar uang logam 25 rupiah.
  
5.      Mengeringkan sedian tersebut di udara.
6.      Merekatkan sedian tersebut dengan melewatkan objek glas bagian bawahnya di atas api sebanyak tiga kali, cara ini di sebut “fiksasi panas”





7.      Sediaan siap untuk di warnai.

F.     Hasil Pengamatan


 










G.    Pembahasan
       Dalam praktikum ini pertama mempersiapkan kaca preparat, setelah kaca preparat dibersihkan, ditetesi dengan aquades. Kemudian setelah itu  mengambil jarum ose, sebelum jarum ose digunakan jarum ose ini harus  disterilkan dulu dengan melewatkan di atas api, setelah dipanaskan dan kemudian didinginkan, selanjutnya mengambil biakan bakteri yang sebelumnya sudah kita inkubasi terlebih dahulu. Biakan yang kita ambil letakan diatas kaca preparat yang sudah ditetesi aquades. Campur dan disebarkan sampel sampai membentuk lingkaran, kemudian dikeringkan di udara. Setelah melewati pengeringan melalui udara, sediaan tersebut  direkatkan dengan cara fiksasi panas, yakni dengan melewatkan sediaan tersebut di atas api sebanyak tiga kali. Setelah melewat proses tersebut maka proses dilanjutkan dengan mewarnainya.
       Pembuatan media mikroskopik dilakukan dengan menggunakan teknik fiksasi yang biasanya disebut dengan fiksasi panas yaitu proses merekatkan sediaan dengan melewatkan objek gelas baian bawahnya di atas api sebanyak 3 kali. Tujuan dari fiksasi ini sendiri yaitu untuk memetikan bakteri tanpa merusak bakteri tersebut.

I.       Kesimpulan
       Pembuatan media mikroskopik dilakukan dengan cara fiksasi panas. Fiksasi Panas adalah suatu cara yang digunakan untuk menseterilkan media dengan cara melewatkan media di atas api yang membara. Dan tujuan dari fiksasi panas adalah untuk melekatkan bakteri pada media tersebut. Setelah media dipanaskan dengan cara fiksasi panas media siap dipakai untuk percobaan dalam pewarnaan gram.

J.      Jawaban Tugas
Soal
Mengapa harus dilakukan sterilisasi dalam setiap kegiatan praktikum ataupun penelitian mikrobiologi?

Jawab
Sterilisasi dalam mikrobiologi merupakan pembebasan tiap benda atau substansi dari semua kehidupan dalam bentuk apapun. Semua alat yang digunakan pada saat akan melakukan sterilisasi harus dilewatkan pada api bunsen, agar alat yang akan dipakai dalam keadaan steril. Prosedur ini sangat efektif membunuh bentuk spora maupun toksin yang dihasilkan oleh bakteri..


Daftar Pustaka
Dwijoseputro, D. 1998. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan
Hadiaetomo, R.S, 1985, Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Jakarta: PT. Gramedia
Team Teaching. 2015. Penuntun Praktikum Mikrobiologi dan Parasitologi. Laboratorium Kesehatan Masyarakat UNG
Pelczar, M. J. dan E. C. S. Chan1986. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI Press
Suriawiria, U. 2005. Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Papas Sinar Sinanti
Waluyo, L.2007. Mikrobiologi Umum edisi revisi. Malang: ummpress



Tidak ada komentar:

Posting Komentar