A.
Judul
Sterilisasi dengan pembakaran
B.
Tujuan
Praktikum
Mengetahui cara sterilisasi berbagai
alat dengan pembakaran
C.
Dasar
Teori
Sterilisasi merupakan proses atau
kegiatan membebaskan suatu bahan atau benda dari semua bentuk kehidupan seperti
kuman, debu, virus, jamur, bakteri dan radikal bebas lainnya. Sterilisasi
pembakaran adalah kegiatan membebaskan suatu bahan atau benda dengan
menggunakan panas api. Dengan menggunakan suhu panas api maka kita dapat
mensterilkan atau membebaskan suatu benda dari radikal bebas.
Sterilisasi adalah cara untuk
mendapatkan kondisi bebas mikroba. Dalam bidang mikrobiologi baik dalam
pengerjaan penelitian atau praktikum, keadaan steril merupakan syarat utama
berhasil atau tidaknya pekerjaan yang dilakukan dilaboratorium.
Metode atau cara sterilisasi tergantung
pada jenis, macam dan sifat alat atau bahan yang disterilkan, misalnya
ketahanan terhadap panas, wujud padat, cair, bentuk, ukuran dan sebagainya.
Pembakaran (incineration) merupakan cara
sterilisasi yang 100% efektif, tetapi ini terbatas penggunaannya. Cara ini
biasa dipergunakan untuk mensterilkan alat penanam kuman (jarum ose/sengkelit),
yakni dengan membakarnya sampai pijar. Dengan cara ini semua bentuk hidup akan
dimatikan. Pembakaran juga dilakukan untuk bangkai binatang percobaan yang
mati.
Dampak pemanasan terhadap kematian
mikroorganisme sangat tergantung kepada suhu dan lama waktu sterilisasi. Panas
menyebabkan enzim-enzim berhenti bekerja kepada suhu dan lama waktu
sterilisasi. Panas menyebabkan enzim-enzim berhenti bekerja dan sel dapat
kekurangan air. Menurut Barrow dan Feltham (1993:12-13) endospora bakteri lebih
tahan panas daripada sel vegetative, tetapi semua bentuk endospora tidak
memiliki ketahanan yang sama persis terhadap panas.
Pemijaran dapat langsung membunuh
mikroorganisme (termasuk endospora) yang disterilkan dengan cara membakar
mikroorganisme sehingga cara ini paling cepat. Namun kekurangannya adalah
sangat terbatasnya cakupan alat yang disterilkan menggunakan pemijaran dan
ketidakpastian dalam mensterilkan alat berukuran besar.
Bunsen burner dan pembakar spritus
digunakan untuk sterilisasi alat inokulasi dengan pembakaran seperti
sterilisasi jarum inokulum atau spreader. Untuk memastikan kesterilannya jarum
inokulum dibakar sampai membara dan spreader dapat dicelupkan alcohol lalu
dibakar. Bunsen burner berbahan bakar gas yang disalurkan melalui pipa
sedangkan pembakaran spritus berbahan bakar spritus (methanol). Namun pembakar
spritus lebih mudah ditemukan di banyak laboratorium karena efisien dan
portable.
Pembakar spritus dapat menciptakan
sirkulasi udara dari bawah ke atas melewati api karena proses pembakaran.
Seringkali hal ini dianggap mampu menciptakan lingkungan udara yang aseptis
disekitar pembakar spritus, tetapi jika tidak sepenuhnya benar. Oleh karena itu
sebaiknya tetap menggunakan LAF jika menginginkan kerja pada udara yang steril.
Bunsen burner dapat menimbulkan api dan
aliran udara yang besar. Penggunaan pembakar spritus atau Bunsen burner tidak
disarankan dalam protective cabinet. Namun jika terpaksa diperlukan maka api
diatur menjadi kecil sehingga tidak mengganggu aliran udara.
Gas torch pembakar api portable berbahan
bakar gas sangat berguna saat dilakukan pengambilan sampel diluar laboratorium.
Fungsinya adalah untuk mensterilkan sampel point yang dapat berupa kran, pipa
atau yang lainnya sebelum pengambilan sampel dilakuknan. Selain itu dapat
digunakan untuk sterilisasi dengan api pada berbagai alat karena gas torch
lebih nyaman digenggam dibandingkan pembakar Bunsen atau pembakar spritus.
Sterilisasi dengan pemanasan merupakan
cara yang paling banyak dipakai. Sterilisasi dengan pemijaran, cara ini
terutama dipakai untuk sterilisasi jarum ose dan sebagainya terbuat dari
platina, caranya dengan membakar alat-alat tersebut diatas api lampu spritus
sampai pijar. Sterilisasi dengan udara panas, untuk keperluan ini dipakai alat
yang mempunyai thermostat yang disebut hot air stelizer.
Sterilisasi dengan menggunakan uap air
panas, bahan-bahan yang mengandung cairan, tidak dapat disterilkan dengan udara
panas yang kering. Sterilisasi yang baik adalah dengan menggunakan uap air
panas bahan-bahan yang disterilkan denga cara ini pada umumnya mediumnya medium
kultur yang tidak tahan terhadap panas yang sangat tinggi.
Sterilisasi dengan menggunakan uap panas
bertekanan, alat yang digunakan untuk sterilisai dengan uap panas bertekanan
ialah autoclave. Alat ini terdiri atas suatu bejana yang tahan terhadap tekanan
tinggi yang dilengkapi monometer, thermometer dan kleb.
D.
Alat
dan Bahan
No.
|
Nama
|
![]() |
Fungsi
|
1.
|
Jarum ose
|
|
Untuk mengambil koloni
suatu mikroba dan untuk inokulasi
|
2.
|
Tabung reaksi
|
![]() |
Untuk mencampur atau memanaskan larutan dalam jumlah
kecil, dan sebagai tempat media padat dan cair
|
3.
|
Lampu Bunsen
|
![]() |
Untuk memanaskan dan mensterilkan jarum inokulasi atau
sengkelit
|
4.
|
Korek api
|
![]() |
Untuk menyalakan lampu bunsen
|
5.
|
Media padat dalam cawan petri
|
![]() |
Untuk media pembiakan mikroba
|
E.
Prosedur
Kerja
1.
Menyalakan lampu
Bunsen dan mengatur nyala api secara maksimal.

2. Untuk
mensterilkan jarum ose. Mengambil jarum ose kemudian melakukan pembakaran
dengan api Bunsen mulai dari bagian pangkal kawat ose secara perlahan menuju ke
ujung kawat jarum ose. Pembakaran jarum ose yang dibakar dibiarkan dingin,
selanjutnya siap digunakan untuk mengambil/menginokulasi mikroba.
![]() |
3. Untuk
mensterilkan mulut tabung reaksi. Membuka sumbat kapas kemudian melewatkan
mulut tabung pada api. Hal ini dilakukan sebelum dan sesudah
mengambil/menginokulasi biakan. Menutup kembali mulut tabung dengan kapas.

4. Untuk
mensterilkan cawan petri. Sebelum cawan petri dibuka untuk menginokulasi maupun
cawan petri ditutup setelah diinokulasi, melewatkan tepi cawan di api Bunsen.
F.
Hasil
Pengamatan
Hasil
dari pengamatan yang
diperoleh dari sterilisasi pembakaran adalah alat-alat dan bahan yang sudah
dalam keadaan steril dan sudah siap untuk digunakan.



G.
Pembahasan
Dengan sterilisasi pembakaran yang
dilakukan pada jarum ose, tabung reaksi dan cawan petri, sterilisasi pembakaran
ini dilakukan di atas lampu Bunsen.
Steriliasi pembakaran yang dilakukan
pada jarum ose, pembakaran dilakukan dari pangkal kawat sampai ujung jarum ose
sebelum mengambil biakan, kemudian disterilkan kembali. Sterilisasi pembakaran
pada jarum ose ini bertujuan agar sebelum mengambil biakan yang diamati jarum
tersebut steril dan bebas dari bakteri atau agar meminimalisi terjadinya
kontaminasi pada biakan.
Untuk sterilisasi pada tabung reaksi
hanya bagian mulutnya saja yang dilewatkan pada lampu Bunsen dan pada cawan
petri pun seperti itu sampai alat-alat tersebut siap untuk digunakan.
Dampak pemanasan terhadap kematian
mikroorganisme sangat tergantung kepada suhu dan lama waktu sterilisasi.
H.
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa sterilisasi pembakaran adalah salah satu
sterilisasi dengan menggunakan pembakaran langsung pada lampu Bunsen. Alat-alat
yang disterilkan dengan cara pembakaran adalah jarum ose, tabung reaksi, cawan
petri, dll.
I.
Jawaban
Tugas
Soal
Mengapa semua alat di atas harus dilewatkan pada api bunsen?
Jawaban:
Karena teknik pembakaran langsung ini merupakan
teknik sterilisasi yang tercepat dan 100% efektif membunuh bentuk spora maupun
toksin yang dihasilkan oleh bakteri.
Daftar Pustaka
Agnes
Sri Harti, Dra. 2012. Dasar-Dasar
Mikrobiologi Kesehatan. Surakarta: Nuha Medika
Entjang
Indah, Dr. Mikrobiologi dan Parasitologi.
Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Hasan, A. M. 2006. Mikrobiologi Dasar. Gorontalo: Nurul Jannah.
Pelczar,
Michael J. 1988. Dasar-Dasar Mikrobiologi.
Jakarta: UI Press.
Team Teaching.
2015. Penuntun Praktikum Mikrobiologi dan Parasitologi. Laboratorium Kesehatan Masyarakat UNG
Waluyo,
2005. Mikrobiologi Umum. Malang:
UMPress.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar